Pemerintah dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan melakukan pendekatan dengan investor sebagai upaya untuk menyehatkan maskapai pelat merah tersebut. Ada dua jenis investor yang akan didekati yakni pelaku bisnis maskapai luar negeri dan investor finansial.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, pihaknya meyakini Indonesia memiliki penumpang domestik yang kuat. Ia menyebut, Indonesia mungkin salah satu negara dengan lalu lintas domestik yang besar selain Amerika Serikat (AS) dan China.
Di sisi lain, ia melihat banyak pemain maskapai khususnya pemain hub seperti Singapura, Dubai dan Qatar tidak punya pasar penerbangan domestik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kita harapkan satu kombinasi yang bagus apabila ada pemain hub yang bisa menjadi investor, kita membawa market domestik yang kuat. Kita cukup optimis bahwa akan ada yang berminat ke sana," katanya dalam konferensi pers, Selasa (28/6/2022).
Soal investor finansial, jelas Kartika, saham Garuda saat di-suspend berada pada level Rp 222 per saham. Ia yakin dengan rencana bisnis yang ada Ebitda Garuda dalam 2-3 tahun ke depan akan lebih baik dan meningkatkan valuasi perusahaan.
"Kami harapkan ada finansial investor juga yang melihat potensi saham Garuda ke depan setelah PKPU dan setelah restrukturisasi ini bisa ter-recover kepada nilai yang sehat lagi," katanya.
"Jadi ada dua jenis investor yang kita dekati," sambungnya.
Baca juga: 3 Fakta Garuda Indonesia Menang Putusan PKPU |
(acd/das)