Rupiah di Ujung Tanduk, Akankah Dolar AS Tembus Rp 15.000?

Rupiah di Ujung Tanduk, Akankah Dolar AS Tembus Rp 15.000?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 05 Jul 2022 15:21 WIB
Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini masih berada di level Rp 14.100. Dolar AS sempat tersungkur dari level Rp 14.500an hingga ke Rp 14.119 pada Sabtu pekan lalu.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan menembus level Rp 15.000. Menurut data Reuters, dolar AS saat ini berada di level Rp 14.970.

Ekonom Core Indonesia Piter Abdullah mengatakan, dirinya tak bisa memastikan apakah dolar AS akan tembus ke angka Rp 15.000. Namun menurutnya memang kemungkinan dolar menembus Rp 15.000 cukup besar.

"Kalau dibilang pasti ya nggak. Peluangnya ke sana ada dan besar. Apakah bener terjadi kita nggak bisa memastikan. BI tentunya berusaha menahan agar rupiah tidak terus melemah," katanya kepada detikcom, Selasa (5/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menuturkan, sentimen saat ini lebih cenderung menekan rupiah. Belum ada sentimen positif yang bisa memperkuat rupiah.

Piter menjelaskan, pelemahan rupiah ini karena semakin sempitnya jarak antara suku bunga acuan internasional dan domestik. Menurutnya, keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan akan menahan masuknya aliran modal asing.

ADVERTISEMENT

"Keputusan BI menahan suku bunga acuan menahan masuknya aliran modal asing atau bahkan mendorong modal asing keluar dari Indonesia. Hal ini menjadi tekanan melemahkan rupiah," katanya.

Sementara, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, potensi kenaikan suku bunga acuan AS membuat pelaku pasar beralih ke dolar. Alhasil, dolar pun menguat hampir ke level Rp 15.000.

"Spekulasi tentang kenaikan suku bunga dan inflasi yang cukup tinggi ini yang membuat pelaku pasar condong beralih ke dolar.
Karena kita tahu, bahwa inflasi yang tinggi, suku bunga tinggi akan menyebabkan resesi," katanya.

Meski begitu, ia menilai, pelemahan rupiah akan bersifat sementara. Sebab, BI akan melakukan intervensi.

"Rupiah ke Rp 15.000 tapi kemungkinan hanya bersifat sementara karena BI akan melakukan intervensi di valas. Di pasar DNDF dan obligasi sehingga pelemahan rupiah kemungkinan besar masih bisa tertahan," katanya.




(acd/das)

Hide Ads