PT Mora Telematika Indonesia Tbk (Moratelindo) menjadi salah satu perusahaan yang tengah antre melakukan IPO dalam waktu dekat. Menariknya perusahaan yang bergerak dalam bidang infrastruktur telekomunikasi ini menargetkan perolehan dana hingga Rp 1 triliun.
Menurut prospektus perusahaan berencana untuk melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak-banyaknya 2.610.486.000 saham biasa. Angka itu setara 11,00% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Perusahaan menawarkan saham IPO itu di kisaran Rp 368-Rp 396 per saham. Jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham ini adalah sebanyak-banyaknya Rp1.033.752.456.000.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar 85% dana hasil IPO itu akan dipergunakan perusahaan untuk investasi. Investasi yang dimaksud terhadap backbone dan access, termasuk dengan perangkat dan infrastruktur pasif dan aktif serta pengembangan data center.
Termasuk juga akan digunakan untuk pembangunan inland cable, Ducting dan perangkat penunjang baik aktif maupun pasif infrastuktur. Backbone merupakan pembangunan jaringan backbone baik untuk submarine cable maupun inland cable.
Lalu sekitar 15% akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan kegiatan umum usaha Perseroan, yaitu biaya operasional dan perawaran jaringan beserta perangkat pendukungnya, biaya instalasi perangkat ke pelanggan dan untuk aktivitas 'branding' dan promosi.
Lalu siapa pemilik Moratelindo?
Menurut data prospektus struktur pemegang saham Moratelindo saat ini PT Gema Lintas Benua memegang 33,78%, PT Candrakarya Multikreasi memegang 45,71% dan PT Smart Telecom mengempit 20,51%.
Candrakarya Multikreasi yang memegang saham terbanyak sendiri merupakan anak usaha dari PT Tunas Citra Persada (99,9%) dan sisanya 0,1% dimiliki PT Inovasi Mas Mobilitas. Nah kedua perusahaan tersebut dimiliki oleh Farida Bau.
Menurut prospektus Moratelindo, Farida Bau merupakan pemegang saham pengendali tidak langsung melalui Candrakarya Multikreasi dan sebagai Ultimate Beneficial Owner (UBO) perseroan.
Meski begitu nama Farida Bau tidak tercantum dalam susunan direksi maupun komisaris Moratelindo. Begitu juga di Candrakarya Multikreasi.
(das/dna)