Baru IPO, ARKO Cetak Laba Rp 28 M di Kuartal I-2022

Baru IPO, ARKO Cetak Laba Rp 28 M di Kuartal I-2022

Tim detikcom - detikFinance
Sabtu, 16 Jul 2022 16:08 WIB
Karyawan mengamati layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (29/09/2014). IHSG berhasil bertahan di zona hijau hingga akhir perdagangan. Indeks itu ditutup pada level 5.142,01 atau rebound 0,18%,Sektor keuangan menjadi pendorong indeks dengan kenaikan 0,77%.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Perusahaan yang bergerak di bidang pembangkit listrik tenaga air PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 69,1 miliar pada triwulan I 2022, meningkat 36% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari total pendapatan ini, perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 28,4 miliar pada kuartal I 2022, melonjak tajam hingga 58% dari capaian kuartal I 2021.

Untuk mendorong kinerja perusahaan, ARKO tahun ini menggelontorkan investasi sebesar Rp 100 hingga Rp 120 miliar untuk proyek Yaentu. Sedangkan untuk proyek Kukusan-2, perseroan mengucurkan sekitar Rp 45 hingga Rp 55 miliar di tahun 2022 dan Rp 100 miliar di tahun 2023.

"Selain daripada site site yang sudah beroperasi, Perseroan tahun ini melakukan pembangunan konstruksi pada dua site. Dengan diselesaikannya kedua proyek ini di masa depan, perseroan akan bisa meningkatkan produksi listrik sehingga akan mempunyai cashflow yang sangat baik untuk menopang rencana pengembangan perusahaan di masa depan sekaligus memberikan dividen kepada shareholder," kata Direktur Utama ARKO Aldo Artoko, ditulis Sabtu (16/7/2022).

Tahun ini perseroan juga berencana untuk menjalankan proyek seperti Arkora Tenaga Matahari senilai Rp 20 miliar.Karena itu,capexperseroan tahun 2022 sekitar Rp 200 hingga Rp 250 miliar.

Selain mengembangkan potensi potensi yang sudah dimiliki perseroan, ARKO juga berencana mencari peluang akusisi. Perseroan juga aktif mencari proyek hidro berpotensi besar di atas 25 MW guna merealisasikan visi perusahaan yaitu untuk meningkatkan bauran energi terbarukan di Indonesia melalui pengembangan potensi potensi tenaga air di tanah air. "Harapan ini didukung oleh kemampuan teknis, keuangan dan fundamental perusahaan yang kuat," katanya.

Aldo mengaku optimis fundamental perusahaan ke depan makin solid. Optimisme ini didukung antara lain oleh kinerja perseroan yang kian membaik dari masa ke masa. Pada 2021, perseroan telah membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 198,1 miliar pada 2021. Pencapaian ini meningkat sebesar Rp 145,9 miliar atau melejit 280,23%, dari pendapatan perseroan sebesar Rp 52,1 miliar pada 2020. Peningkatan pendapatan tersebut, mendorong perseroan meraih laba bersih Rp 48,9 miliar pada 2021.

Aldo menambahkan, ARKO baru saja melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Juli 2022. Dalam aksi korporasi ini, perseroan meraup dana segar dari pasar modal sebesar Rp 182,7 miliar.

Investor sangat antusias menyambut saham ARKO. Hal itu terlihat dari tingginya minat selama masa penawaran, sehingga mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 10,89 kali.

"Tingginya antusiasme investor tersebut membuat perseroan melakukan penambahan penerbitan saham baru yang berasal dari portepel sebanyak 28.995.000 saham. Sehingga saham yang diterbitkan menjadi 608.895.000 saham, dari rencana semula 579.900.000 saham," jelas Aldo.


Hide Ads