Mau IPO, Kebab Baba Rafi Incar Dana Rp 123 Miliar

Mau IPO, Kebab Baba Rafi Incar Dana Rp 123 Miliar

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 18 Jul 2022 16:49 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan di BEI Jumat (19/11). IHSG berada pada level 6.720,26.
Ilustrasi Pasar Modal. Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

PT Sari Kreasi Boga Tbk alias SKB Food bakal menjadi pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) seiring keputusannya melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO). Perusahaan waralaba yang menaungi Kebab Baba Rafi itu akan menggunakan kode saham RAFI.

Berdasarkan prospektus perusahaan, dikutip Senin (18/7/2022), SKB Food akan melepas sebanyak-banyak 948.090.000 saham. Jumlah itu setara dengan 30,31% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Perusahaan akan membuka penawaran awal (book building) di rentang harga Rp 120-130 per saham. Dengan harga tersebut, potensi dana yang bisa diraup dari IPO antara Rp 113,77 miliar sampai Rp 123,25 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Periode book building berlangsung 18-22 Juli 2022. Dalam aksi IPO ini, PT Investindo Nusantara Sekuritas akan bertindak sebagai penjamin emisi efek dan partisipan admin.

Hasil dana IPO ini nantinya akan digunakan oleh perusahaan untuk melunasi pembayaran rencana transaksi akuisisi PT Lazizaa Rahmat Semesta sebesar Rp 13 miliar. Kemudian sisanya, akan digunakan untuk modal kerja guna pembelian bahan baku waralaba, bahan baku segar, sewa gedung, biaya gaji karyawan, dan pemeliharaan.

ADVERTISEMENT

Sebagai informasi, SKB Food adalah suatu perseroan terbatas yang saat ini bergerak di bidang penjualan bahan baku dan waralaba makanan dan minuman. Sejumlah brand yang dikelola perusahaan adalah Kebab Turki Babarafi, Container Kebab by Babarafi, Smokey Kebab, Sueger, Kebab Kitchen, Babarafi Café, Ayam Utuh, Jellyta, Raffi Express dan Ayam Pul.

Pada 2021, RAFI miliki 969 outlet mitra waralaba yang tersebar di seluruh kota besar yang ada di Indonesia seperti DKI Jakarta, Bali, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, D.I.Y Yogyakarta, Riau, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Lampung, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua dan Papua Barat.




(aid/das)

Hide Ads