Mantapnya strategi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) untuk menerapkan berbagai inisiatif hyperlocal dan penjualan silang menjadi dasar keyakinan analis untuk merekomendasikan investor mempertahankan (hold) saham GOTO dengan target harga Rp 420.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Muhammad Farras Farhan, dalam risetnya mengatakan potensi pertumbuhan GTV GOTO menjadi Rp 710 triliun tahun ini dibandingkan realisasi sebesar Rp 461 triliun pada tahun sebelumnya terutama karena penerapan strategi hyperlocal dan cross-pollination (penjualan silang) yang semakin optimal, sehingga bisa menjadi kunci pertumbuhan kinerja untuk jangka panjang.
Strategi hyperlocal terutama pada aspek logistik merupakan bagian dari kekuatan ekosistem GoTo yang membuat arus pengiriman barang dan jasa menjadi lebih efektif dan efisien. Sedangkan cross-pollination atau sinergi antar platform akan mengoptimalkan seluruh ekosistem digital dalam grup GoTo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, GoTo menjalankan tiga pilar bisnis secara bersamaan yang terdiri atas layanan on-demand melalui Gojek, e-commerce melalui Tokopedia, dan financial technology melalui GoTo Financial. Ketiganya merupakan kekuatan fundamental GOTO yang menjadikan ekosistem GOTO paling lengkap dibanding para pesaingnya.
Dengan potensi peningkatan nilai transaksi maka akan mendorong kenaikan pendapatan GOTO pada tahun ini. "Kami perkirakan pendapatan bersih GOTO akan mencapai Rp7,6 triliun pada tahun 2022. Tumbuh 67% year on year (YoY)" ungkap Farras.
Maka riset ini merekomendasikan hold saham GOTO dengan target price sebesar Rp 420 per saham.
Pertumbuhan kinerja GOTO bukan hanya diproyeksi terjadi tahun ini saja, melainkan terjadi secara konsisten dalam jangka panjang. "Kami memproyeksikan bisnis GOTO akan tumbuh dengan pertumbuhan majemuk lebih dari 20% selama lima tahun ke depan, didukung oleh pertumbuhan pesat ekosistem internet dan basis pengguna GOTO," terusnya.
Mengacu laporan yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain, sejak awal 2020 hingga pertengahan 2021, pengguna internet di Indonesia meningkat 21 juta. Sekitar 72% dari pengguna baru tersebut berasal dari daerah pedesaan yang menunjukkan semakin luasnya jangkauan layanan internet di Indonesia.
Pada tahun 2021, sekitar 201 juta orang di Indonesia telah menggunakan internet, dan angka tersebut diproyeksikan mencapai 233 juta pada tahun 2025. Pertumbuhan pengguna internet telah mendorong nilai transaksi ekonomi digital di Indonesia.
Bersambung ke halaman selanjutnya.