Perjalanan Bentoel: Berdiri, IPO Hingga Hengkang dari Bursa

Perjalanan Bentoel: Berdiri, IPO Hingga Hengkang dari Bursa

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 28 Jul 2022 07:30 WIB
Pengunjung berada di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis (13/2). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini pukul 12.00 menurun-0,67% ke posisi 5,873,30. Pergerakan IHSG ini masih dipengaruhi oleh sentimen atas ketakutan pasar akan penyebaran wabah virus corona.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Perusahaan produsen rokok PT Bentoel Internasional Investama Tbk mengumumkan untuk hengkang dari Bursa Efek Indonesia (BEI) atau delisting.

Dewan direksi menargetkan proses delisting ini bisa terlaksana pada tahun ini. Pihak Bentoel juga telah menyampaikan laporan informasi atau fakta material kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 18 Jui 2022 lalu.

Dalam laporan itu disebutkan terkait Penetapan Pengadilan terkait permohonan penetapan ketidakhadiran (Afwezigheid) sehubungan dengan proses Go Private Perseroan yang dibacakan dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada Tanggal Kejadian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu perseroan juga akan menempuh langkah lanjutan yang dipersyaratkan di dalam POJK Nomor 3/POJK.04/2021 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal untuk menyelesaikan proses Go Private.

Bentoel merupakan salah satu perusahaan tembakau terbesar keempat di Indonesia. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1930 oleh Ong Hok Liong dengan nama Strootjes Fabriek Ong Hok Liong, yang memproduksi brand lokal ternama seperti Bentoel Biru, Tali Jagat, Bintang Buana, Sejati, Neo Mild, dan Uno Mild.

ADVERTISEMENT

Pada 1968 Bentoel mulai memproduksi rokok kretek mesin. Lalu pada 1990 resmi tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.

Pada tahun 2000 perseroan resmi mengubah nama menjadi PT Bentoel Internasional Investama Tbk. Pada 2009 diakuisisi oleh American Tobacco.

Lalu pada 2017 PT Java Tobacco, Pantura Tobacco, Cipta Pesona Bintang, Lestariputra Wirasejati, Bintang Boladunia, Bintang Jagat Sejati dan Amiseta melakukan merger dengan PT Bentoel Prima. Lalu 2018 Suburaman merger dengan Bentoel Prima.

Lalu pada 2019 PT Perusahaan Dagang dan Industri Tresno melakukan merger dengan PT Bentoel Prima Perusahaan melakukan bisnis transfer manufaktur ke Bentoel Prima Manajemen konsultasi menjadi kegiatan usaha utama perusahaan. Pada 2020 entitas Manufaktur Tunggal berada di bawah PT Bentoel Prima.

Produk yang dihasilkan antara lain rokok kretek tangan, rokok kretek mesin dan rokok putih mesin.

Dikutip dari laman resmi perseroan, Bentoel Group merupakan bagian dari British American Tobacco (BAT) Group. BAT adalah sebuah perusahaan tembakau global dengan jaringan di lebih dari 180 negara. Hal ini memungkinkan Perusahaan untuk menambahkan brand global Dunhill dan Lucky Strike ke dalam portofolionya.

Kegiatan usaha kelas dunia Perusahaan meliputi riset dan pengembangan, pemrosesan daun tembakau dan cengkih, manufaktur produk tembakau, termasuk pemasaran dan distribusinya.

Perseroan saat ini sedang mentransformasikan bisnis tembakau untuk menambahkan dan memberikan konsumen kami lebih banyak pilihan, lebih banyak inovasi, dan produk-produk yang berpotensi mengurangi risiko. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan ini didukung oleh lebih dari 4.000 karyawan di seluruh Indonesia.

Pada tahun 2019, Perusahaan telah melakukan ekspor ke 23 negara tujuan, yang nilainya telah mencapai Rp 2,7 triliun.



Simak Video "Video: BEI Revisi Aturan, Trading Halt Dilakukan Jika IHSG Turun 8%"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads