PT Bukalapak.com Tbk berhasil memutar balik kinerja keuangannya di semester I-2022, dari rugi menjadi untung besar. Salah satu penyebab utamanya adalah keuntungan investasi di Allo Bank.
Dilansir melalui keterangan resmi pada Senin (01/08/2022), Bukalapak berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 8,59 triliun pada semester I-2022. Angka ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 1.220% dari rugi bersih sebesar Rp 767 miliar.
Perolehan tersebut dapat tercapai terutama disebabkan oleh laba nilai investasi marked-to-market dari PT Allo Bank Tbk. Sementara itu, Perusahaan ini juga memperoleh laba operasional sebesar Rp 8,6 triliun atau peningkatan sebesar 1.209% dari rugi operasional sebesar Rp 776 miliar pada semester I-2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui keterangan resminya, perusahaan ini mengatakan, berkomitmen untuk fokus pada strategi agar dapat mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan beban yang baik.
Pada periode semester I-2022, rasio beban umum dan administrasi (tidak termasuk kompensasi berbasis saham) terhadap Total Processing Value (TPV) membaik menjadi 1,0% dibandingkan dengan 1,2% pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
"Bukalapak terus menunjukkan pertumbuhan yang positif, dimana TPV selama kuartal kedua tahun 2022 (2Q22) tumbuh sebesar 24% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp 36,5 triliun pada 2Q22," ujar pihak Bukalapak melalui keterangan resmi, Senin (01/08/2022).
Tidak berhenti sampai di situ, pertumbuhan TPV perusahaan ini didukung oleh peningkatan jumlah transaksi sebesar 24% sepanjang 3 bulan kedua di tahun 2022 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Kemudian, sebanyak 75% TPV Perseroan berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat.
Salah satu alasan dari perkembangannya yang signifikan ini ialah keberadaan mitra Bukalapak, sebagai penggerak utama pertumbuhan. Lebih lanjut, TPV Mitra perusahaan ini pada kuartal II-2022 bertambah sebesar 25% menjadi Rp 17,7 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan pada semester I-2022 tumbuh sebesar 46% menjadi Rp 35,0 triliun dari periode yang sama pada tahun lalu.
"Pertumbuhan mitra ini didukung oleh berkembangnya variasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada para Mitra. Pada akhir bulan Juni 2022, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 14,2 juta, meningkat dari 11,8 juta pada akhir Desember 2021," tulis Bukalapak.
Lanjut ke halaman berikutnya.