CLSA Beberkan Prospek Saham GoTo di Q2 2022, Beli atau Tahan?

Dea Duta Aulia - detikFinance
Rabu, 24 Agu 2022 10:59 WIB
Foto: Tim Infografis/Fauzan Kamil
Jakarta -

Menjelang pengumuman kinerja kuartal II-2022 PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), CLSA memprediksi emiten teknologi terdepan di Indonesia itu akan menorehkan hasil lebih positif jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Pertumbuhan nilai transaksi bruto (gross transaction value/GTV) dan pendapatan bruto GoTo diperkirakan melampaui kompetitornya.

"GTV meningkat berkat cross selling dan integrasi ekosistem yang berjalan optimal," kata Analis CLSA Norman Choong dalam riset per 17 Agustus 2022, dikutip Rabu (24/8/2022).

Ia menuturkan kalau dibandingkan dengan kompetitornya, take rate GoTo masih tergolong lebih rendah sehingga ruang pertumbuhannya masih sangat besar. Take rate merupakan biaya atau komisi yang dikenakan atas transaksi yang dilakukan oleh penjual pihak ketiga atau penyedia layanan.

"CLSA juga memprediksi bahwa GTV dan pendapatan GoTo akan berada di kisaran atas dari quarterly guidance (target kuartalan) yang manajemen pernah janjikan serta kerugian EBITDA (earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization) akan menurun secara signifikan," jelasnya.

Menurutnya, GoTo telah melakukan kinerja yang cukup baik dengan membuat kemajuan menuju profitabilitas, namun tetap bisa mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar. Berdasarkan perhitungan, pihaknya menyebut gross take rate 10 bps (basis poin) berpotensi berdampak ke sekitar 10% pertumbuhan tahunan pendapatan bersih GoTo dibandingkan tahun 2021 di periode yang sama.

"CLSA juga membuat perhitungan dengan asumsi volume dan jumlah transaksi yang konstan, setiap penambahan Rp 1.000 akan meningkatkan pendapatan GoTo sebanyak 30% dari pendapatan di full year 2021," jelasnya.

Sementara itu, analis CLSA lainnya Aimee Garibaldi menjelaskan prediksi tersebut berdasarkan bukti nyata dari sejumlah perbaikan monetisasi dan kualitas layanan GoTo, serta perpindahan fokus dari pertumbuhan yang dilandasi oleh subsidi ke strategi cross selling antarplatform.

Ia mencontohkan terjadi peningkatan volume transaksi karena meluncurkan GoPay Coins ke seluruh platform GoTo serta kehadiran GoFood di aplikasi Tokopedia juga berdampak positif.

"Ke depannya, CLSA menilai bahwa penetrasi transaksi online dibandingkan penjualan ritel offline masih berkisar 12% sehingga potensi pertumbuhan GoTo masih sangat besar," jelasnya.

Atas dasar analisis tersebut CLSA mengubah rekomendasi GoTo dari tahan (hold) menjadi beli (buy) dengan target harga di Rp 425. Mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu pagi ini (24/8) saham GOTO naik 1,23% di Rp 328/saham dengan nilai transaksi Rp 34 miliar dengan jumlah volume transaksi 102 juta saham pada pukul 09.34 WIB.




(akd/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork