PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 116,02 miliar pada semester I 2022, meningkat 36% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp85,28 miliar.
Dari pendapatan tersebut, perseroan berhasil membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 25,4 miliar pada semester I 2022, melonjak tajam hingga 69,66%, dari capaian di semester I 2021 sebesar Rp14,9 miliar.
Untuk mendorong kinerja, ARKO tetap akan fokus di bisnis EBT pasca transaksi penambahan kepemilikan saham di perseroan oleh PT United Tractors Tbk (UNTR), anak usaha PT Astra International Tbk (ASII), melalui PT Energia Prima Nusantara (EPN). Direktur Utama ARKO, Aldo Artoko mengemukakan, transaksi penambahan kepemilikan saham ini sangat penting bagi perseroan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami optimistis fundamental perseroan ke depan makin solid. Optimisme ini didukung antara lain oleh kinerja perseroan yang kian membaik dari masa ke masa," kata Aldo, Jumat (26/8/2022).
Aldo meyakini, ARKO dapat menjaga dan mempertahankan trend kenaikan laba bersih Perseroan hingga akhir tahun 2022. "Kita melihat trend kenaikan laba bersih ini bisa terus dipertahankan sampai akhir tahun," tandasnya.
Selain dari 50 MW proyek yang sudah ada didalam rencana pengembangan, ARKO tetap terus melaksanakan studi-studi untuk proyek-proyek berkapasitas di atas 30 MW untuk mulai dibangun dalam 3-4 tahun ke depan.
ARKO tetap setia pada visi misi nya yaitu untuk memaksimalkan potensi potensi energi baru terbarukan di Indonesia terutama potensi PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) di tanah air untuk mengurangi ketergantungan pada energi fossil terutama yang bisa membebani negara Indonesia dalam bentuk subsidi energi kelistrikan.
Perseroan saat ini tengah mengerjakan konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Yaentu di Poso, Sulawesi Tengah dan PLTM Kukusan-2 di Lampung. Proyek ini ditargetkan selesai pada 2023 dan 2024.
Dengan beroperasinya kedua proyek ini, perseroan akan bisa meningkatkan produksi listrik sehingga perusahaan akan mempunyai cashflow yang sangat baik untuk menopang rencana pengembangan perusahaan di masa depan sekaligus memberikan dividen kepada shareholder," ungkap Aldo.
ARKO saat ini mengoperasikan 17,4 MW pembangkit listrik ramah lingkungan dan sedang membangun 15,4 MW pembangkit listrik tenaga air. ARKO juga sudah memiliki proyek - proyek di masa depan yang siap di kembangkan untuk dibangun dengan total kapasitas sampai 50 MW.
(fdl/fdl)