Jakarta -
Mengutip data perdagangan RTI, Senin (29/8/2022) sejak pagi pada awal pembukaan perdagangan, saham GOTO telah berada di zona merah, saham dibuka di level Rp 302.
Kemudian pukul 09.13 saham GOTO berada di level Rp 306 per saham. Nilai itu mengalami penurunan sebanyak 12 poin atau 3,77% dibandingkan penutupan sebelumnya.
Saham GOTO bergerak di antara Rp 300-306, dengan harga rata-rata sebesar Rp 303,20.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) direkomendasikan beli (BUY) jelang dirilisnya laporan keuangan kuartal kedua. Harga saham perusahaan pemilik ekosistem digital terbesar di Indonesia ini ditargetkan mencapai Rp 430.
Citi Research yang dirilis Citigroup Sekuritas Indonesia (CSI) menyampaikan ekspektasi positif jelang pengumuman hasil kinerja triwulan kedua GOTO yang rencananya akan dirilis pada akhir Agustus 2022. Sejumlah sentiment positif menjadi landasan riset ini sehingga memunculkan rekomendasi BUY.
"Ekspektasi kami adalah di kuartal dua GoTo akan menghasilkan serangkaian kinerja yang relative baik, meskipun hasil masing-masing segmen bisnisnya dapat bervariasi. Kami memperkirakan kerugian margin kontribusi dan kerugian EBITDA akan berkurang karena ada peningkatan margin," ungkap riset yang disusun oleh Ferry Wong, CFA dan Ryan Davis ini.
Lini bisnis Financial Technology (Fintech) diproyeksi akan menjadi pendorong utama pertumbuhan kinerja kuartal kedua GOTO dan e-Commerce menjadi pendorong kedua.
Pada semester kedua 2022, riset Citi memperlihatkan potensi pemulihan secara berkelanjutan untuk semua segmen bisnis GOTO seiring dengan berangsur pulihnya perekonomian Indonesia.
"Kami mempertahankan peringkat rekomendasi BUY (Beli/Risiko Tinggi) kami pada saham GOTO."
Bersambung ke halaman selanjutnya.
Pendapatan GTV GOTO diproyeksi Citi sebesar Rp150 triliun pada kuartal kedua 2022 dengan Fintech sebagai penggerak dan diikuti oleh e-commerce/Tokopedia, diikuti Online Delivery Services (ODS/on-demand). Sementara, pada semester pertama 2022, total GTV GOTO diproyeksi mencapai Rp 290 triliun atau tumbuh 42% dibandingkan semester pertama 2021.
Adapun pendapatan kotor, Citi memperkirakan, mencapai sebesar Rp 5,4 triliun pada triwulan kedua tahun ini atau tumbuh 37% dibandingkan triwulan kedua 2021. Dengan begitu maka pendapatan kotor GOTO pada separo pertama tahun ini diproyeksi menembus Rp 10,6 triliun atau tumbuh 45% dibandingkan setengah tahun pertama 2021 sebagai representatif 46% dari estimasi total pendapatan kotor pada sepanjang 2022.
Dengan potensi kinerja positif tersebut maka Citi merekomendasikan BUY untuk saham GOTO dengan target harga saham sebesar Rp 430.
Terpisah, PT CLSA Sekuritas Indonesia pada akhir pekan kemarin juga merevisi proyeksinya terhadap saham GOTO dari HOLD (tahan) menjadi BUY (beli) dengan target Rp 425 per saham.
Begitupun PT Indo Premier Sekuritas yang baru saja merilis riset terhadap saham GOTO dengan menetapkan rekomendasi BUY terhadap saham ini. Rekomendasi Beli ini tidak berubah dari riset yang dirilis sebelumnya tentang GOTO.
"Hasil diskusi kami dengan manajemen baru-baru ini, disebutkan bahwa baik GTV dan pendapatan akan mencapai targetnya dengan asumsi GTV sebesar Rp150 triliun dan pendapatan Rp 5,5 triliun khusus pada kuartal kedua 2022," ungkap tim riset Indo Premier Sekuritas yang disusun Jovent Muliadi dan Anthony.
Meskipun ada libur Idul Fitri, GOTO diproyeksi masih mampu meraih pencapaian positif sebesar 3,7% secara kuartalan pada pos GTV. Secara bersamaan, layanan ODS telah mencapai Contribution Margin (CM) terhadap EBITDA positif secara keseluruhan di kuartal kedua tahun ini.
"Merupakan kejutan positif, lebih jauh lagi biasanya diperlukan 6 sampai 9 bulan lagi dari CM positif menjadi EBITDA positif," ungkap tim ini.
Membaiknya kinerja keuangan GOTO ini juga diyakini akan berdampak positif terhadap bottom-line Perseroan pada akhir tahun 2022 dengan proyeksi kerugian menjadi Rp19,5 triliun atau jauh lebih rendah dari perkiraan konsensus.
Padahal riset ini belum memasukkan sejumlah kondisi yang diperkirakan juga akan berdampak pada meningkatnya margin bisnis GOTO. Di antaranya adalah kenaikan biaya kepada merchant di Tokopedia dan tambahan biaya sebesar Rp1 ribu per pesanan Tokopedia.
"Keduanya diharapkan menghasilkan tingkat pengambilan yang lebih baik pada kuartal ketiga dan seterusnya," terangnya.
Meski begitu tetap menjadi sinyal bahwa kinerja GOTO pada kuartal ketiga dan keempat tahun 2022 akan jauh lebih kuat. Ditambah lagi dengan terdapatnya layanan baru yaitu Buy Now Pay Later (BNPL) dari GoPayLater Cicil di Tokopedia dan kolaborasi GOTO dengan Bank Jago.
Pada hari Kamis lalu tanggal 25 Agustus, Bloomberg mengabarkan bahwa GoTo sekarang merupakan startup teknologi dengan valuasi tertinggi di Asia Tenggara dan mengalahkan valuasi kompetitornya, Grab sebanyak US$ 13 miliar.
"Keuntungan GoTo sebagai brand asli Indonesia dan sinerginya dengan Tokopedia membuat mereka dapat mempertahankan kepemimpinan pangsa pasar online food delivery nya dari Grab," kata analis Bloomberg Intelligence Nathan Naidu.