PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF Aero Asia) yang merupakan anak usaha Garuda Indonesia masih mengalami kerugian pada 2021. Alhasil, GMF pun tidak memberikan dividen
Hal ini menjadi keputusan rapat umum pemegang saham (RUPS).
"Tidak ada pembagian dividen, karena kami masih mengalami kerugian di tahun 2021," kata Direktur Utama GMF Aero Asia Andi Fahrurrozi dalam konferensi pers virtual, Jumat (2/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anak usaha Garuda yang bergerak di bisnis maintenance, repair and overhaul (MRO) pesawat ini mencatatkan kerugian sebesar US$ 94,5 juta. Meski begitu, jumlah tersebut turun drastis sebesar 70% secara tahunan. Sebelum, kerugian GMF mencapai US$ 311,3 juta.
Perusahaan mendulang pendapatan usaha sebesar US$ 210,6 juta di tahun 2021. Menurut Andi, saat ini sudah mulai terjadi kebangkitan industri penerbangan dan meningkatnya arus lalu lintas udara. Hal tersebut memberikan dampak positif ke GMF.
"Dengan bangkitnya industri penerbangan dan meningkatnya arus lalu lintas udara, GMF harus siap dengan peningkatan permintaan reaktivasi pesawat. Untuk saat ini, permintaan reaktivasi dari maskapai Garuda Indonesia Group, khususnya pesawat berbadan kecil menjadi prioritas kami dan telah memenuhi seluruh slot yang ada pada fasilitas hanggar kami," tambah Andi.
(hal/hns)