Dolar AS kembali menguat setelah Rusia menyatakan akan mengerahkan 300 ribu prajurit militer di perang dengan Ukraina.
Dikutip dari CNN disebutkan Presiden Vladimir Putin mengumumkan jika dia akan mengerahkan semua kekuatan untuk membela rakyat Rusia.
Bahkan Putin juga menyebut berpotensi menggunakan senjata nuklir. Pidato Putin ini membuat dolar AS naik 0,4% terhadap mata uang lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para investor kini panik dan mencari tempat yang aman dalam aset dolar AS selama masih ada ketegangan politik antara Rusia dan Ukraina.
Tak cuma itu harga minyak juga mengalami kenaikan. Seperti Brent naik 2,5% menjadi US$ 93 per barel. Mata uang Rubel juga turun hampir 3% terhadap dolar AS.
Indeks saham Rusia turun 3,5% pada Rabu. Ini menambah rentetan kerugian yang harus ditelan para investor. Sebelumnya Putin juga mengancam akan menggelar referendum untuk pencaplokan wilayah Ukraina yang saat ini masih diduduki pasukan militer Rusia.
Perang ini membuat investor tertekan. Pasalnya sejumlah indikator untuk menentukan harga saham seperti inflasi tak bisa diprediksi. Tak cuma itu, kondisi ini juga bisa membuat bank sentral lebih agresif.
Kondisi ini juga turut mempengaruhi saham di Asia dan Eropa. Apalagi adanya pengumuman terbaru dari bank sentral AS terkait suku bunga atau Fed Fund Rate.
(kil/zlf)