Telkom Pastikan Tidak Lepas Saham GoTo Saat 'Gembok' Dibuka

Telkom Pastikan Tidak Lepas Saham GoTo Saat 'Gembok' Dibuka

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 27 Okt 2022 15:19 WIB
Logo GoTo
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Periode lockup atau penguncian saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk untuk investor pra-IPO akan berakhir pada akhir November mendatang. Isu ini membuat pelaku pasar bertanya-tanya apakah para investor jumbo GoTo akan melepas kepemilikannya dalam jumlah yang besar?

Memang pertanyaan itu belum terjawab hingga saat ini. Namun Grup Telkom menegaskan bahwa mereka tidak akan melepas kepemilikan sahamnya di GoTo dalam waktu dekat.

Hal itu dipastikan oleh AVP External Corporate Communication Telkom Indonesia, Sabri Rasyid. Grup Telkom yang berinvestasi di GoTo melalui Telkomsel ditegaskannya merupakan investasi jangka panjang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keputusan investasi Telkomsel di Gojek adalah bersifat jangka panjang, di mana pertimbangan kelayakan investasi lebih kepada untuk mendapatkan value sinergi yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Melalui Telkomsel tentunya akan terus mendorong peningkatan synergy value dan capital gain ke depannya," tuturnya dalam keterangan tertulis kepada detikcom, Kamis (27/10/2022).

Melansir laporan keuangan Telkom, Grup Telkom sendiri melakukan investasi ke GoTo saat belum terjadi merger antara Gojek dan Tokopedia. Pada 16 November 2020, Telkomsel mengadakan perjanjian dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB) untuk investasi dalam bentuk Obligasi Konversi atau Convertible Bond (CB) tanpa bunga sebesar US$ 150 juta (setara dengan Rp 2,1 triliun per 31 Desember 2020). CB tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 16 November 2023.

ADVERTISEMENT

Opsi beli saham preferen memberikan hak kepada Telkomsel untuk membeli tambahan saham preferen dari AKAB sebesar US$ 300 juta dan dapat dieksekusi dalam waktu 12 bulan setelah tanggal efektif pada harga US$ 5.049 per saham. Opsi beli saham preferen adalah derivatif dan dicatat pada FVTPL.

Pada tanggal 17 Mei 2021, AKAB dan PT Tokopedia merger menjadi PT GoTo Gojek Tokopedia (GoTo). Merger ini membuat Telkomsel mengeksekusi CB sesuai dengan perjanjian CB, di mana CB akan dikonversi menjadi saham. Berdasarkan perjanjian CB, GoTo akan membayar total jumlah konversi kepada Telkomsel, dan setelah menerima jumlah konversi tersebut, Telkomsel harus segera membayar jumlah konversi kepada GoTo sesuai dengan Perjanjian Pemesanan Saham.

Pada tanggal 18 Mei 2021, Telkomsel telah menandatangani Perjanjian Pembelian Saham untuk memesan 29.708 lembar saham konversi atau sebesar US$ 150 juta (setara dengan Rp 2,1 triliun) dan 59.417 lembar saham tambahan dari opsi pembelian saham atau senilai US$ 300 juta (setara dengan Rp 4,29 triliun).

Berdasarkan perubahan akta pada tanggal 19 Oktober 2021, GoTo melakukan stock split dan mengubah jumlah kepemilikan saham Telkomsel dari 89.125 lembar saham menjadi 23.722.133.875 lembar saham.

Sebelumnya dikabarkan GoTo tengah melobi para investornya, termasuk Alibaba Group Holding Ltd dan SoftBank Group Corp untuk tidak buru-buru menjual kepemilikan sahamnya. Ini terjadi menjelang berakhirnya lock up atau penguncian saham pada 30 November 2022 mendatang.
Menurut laporan Bloomberg, dua investor awal GoTo itu menguasai saham sekitar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 15 triliun. Selain keduanya, beberapa investor dikabarkan akan melepas saham GoTo di waktu yang bersamaan.

Setelah lock up berakhir, ada sekitar 1 triliun saham bsetara 90% dari total sahamnya yang bisa dijual. Analis mengatakan, lobi yang dilakukan GoTo perlu dilakukan demi mencegah harga sahamnya jeblok.

(das/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads