Harga saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menguat 5% sepanjang pekan lalu, 7-11 November 2022. Harga ini mampu ditutup di level Rp 210/saham.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pada perdagangan Jumat pekan lalu (11/11), harga saham GOTO bahkan melesat 11,7%. Sehingga saham ini meninggalkan zona Rp190/saham.
Berdasarkan data BEI, performa saham GOTO jauh mengungguli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik sebesar 0,62% dalam sepekan. Hal ini sejalan dengan pergerakan indeks saham sektor teknologi (IDX Techno) yang menguat sebesar 4.44% pada periode yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai salah satu emiten dengan kontribusi besar terhadap IHSG (dengan kapitalisasi pasar GOTO Rp 249 triliun), kenaikan harga saham GOTO juga membuat IHSG terangkat nyaris 2% pada Jumat pekan lalu. Lonjakan harga saham hingga 11% pada akhir pekan lalu juga diikuti oleh aksi beli bersih investor asing (net foreign buy) yang mencapai Rp 120,9 miliar.
Analis Teknikal MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menjelaskan penguatan harga saham GOTO merespons kinerja indeks saham teknologi global yang juga melonjak sepekan lalu. Nasdaq berhasil mencatatkan apresiasi hingga 8,1% sedangkan Hang Seng membukukan kenaikan 7,21% secara mingguan.
Pekan lalu, kinerja saham teknologi didorong oleh rilis data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan. Inflasi AS dilaporkan naik 7,7% pada Oktober 2022, tetapi lebih rendah dari perkiraan konsensus sebesar 8% dan susut dari bulan sebelumnya yang mencapai 8,2%.
Tekanan inflasi yang dialami oleh AS konsisten melambat dalam 4 bulan terakhir terutama sejak mencapai peak di Juni 2022 yang mencapai 9,1%.
"Tren inflasi yang melambat membuat pelaku pasar berekspektasi bahwa kebijakan moneter AS menjadi tidak se-agresif sebelumnya dan membuat sektor teknologi bangkit," kata Herditya dalam keterangan tertulis, Senin (14/11/2022).
Secara teknikal, kata Herditya, saham GOTO masih memberikan potensi upside. Pasalnya, penguatan saham GOTO disertai volume beli yang tinggi dan mampu ditutup di atas MA 20-nya (moving average 20 hari terakhir).
Dari sisi indikator MACD (moving average convergence divergence) dan Stochastic diperkirakan masih ada peluang lanjutan penguatan dari GOTO. Adapun Stochastic sudah berada di area netral dan berpeluang menguat ke area overbought (jenuh beli) serta MACD yang sedang menguji area positifnya.
"Selama saham GOTO masih mampu bergerak di atas area support 183-188, maka saya perkirakan GOTO berpeluang menguji rentang area 226-240 sebagai target terdekat," jelas Herditya.
Indeks LQ45 Low Carbon Leader
Di sisi lain, penguatan saham GOTO pada Jumat (11/11) sebesar 11,70% juga bersamaan dengan pengumuman masuknya saham induk Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial ini ke dalam indeks baru BEI, yakni IDX LQ45 Low Carbon Leaders yang dirilis 11 November.
IDX LQ45 Low Carbon Leaders adalah indeks yang bertujuan untuk mengurangi eksposur intensitas emisi karbon atas portofolio sebesar minimal 50% dibandingkan dengan Indeks LQ45 sebagai parent index, setelah melakukan penyesuaian bobot per sektor sesuai dengan carbon intensity dan mengecualikan perusahaan di industri batu bara sesuai dengan klasifikasi IDX-IC.
![]() |
Mengacu data BEI, 24 saham yang masuk sebagai konstituen awal indeks ini pada periode perdagangan 11 November 2022 sampai dengan 31 Januari 2023.
"Metode penghitungan Indeks IDX LQ45 Low Carbon Leaders menggunakan metode Capped Adjusted Free Float Market Capitalization Weighted dengan diterapkan pembatasan bobot saham paling tinggi sebesar 15% yang disesuaikan pada saat evaluasi," tulis BEI dalam rilisnya.
Sebagai informasi, indeks IDX LQ45 Low Carbon Leaders telah dihitung sejak hari dasarnya pada 2 November 2020 dengan nilai dasar 100.
(ega/ega)