Ssst...! Ada Nama Baru di Daftar Investor Kakap GOTO

Ssst...! Ada Nama Baru di Daftar Investor Kakap GOTO

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 06 Des 2022 15:55 WIB
Podcast: Menakar Cuan Saham GoTo
Foto: Tim Infografis/Fauzan Kamil
Jakarta -

Beberapa investor strategis global terpantau mengakumulasi saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) bahkan saat harganya tengah dilanda koreksi tajam.

Salah satu investor strategis yang paling mencolok dan menyita perhatian pelaku pasar adalah Pemerintah Singapura yang diwakili Citibank Singapore.

Berdasarkan informasi kepemilikan saham 5% yang dirilis otoritas per 2 Desember 2022, muncul nama Citibank Singapore sebagai pemegang 68,7 miliar saham GOTO atau setara dengan 5,8%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal sehari sebelumnya mereka belum tercatat memiliki saham GOTO di atas 5%. Ini menunjukkan terjadinya pengumpulan saham GOTO oleh investor strategis tersebut.
Jauh sebelum Citibank Singapore tercatat memegang saham GOTO dengan kepemilikan >5%, atau sepanjang semester II, ada nama-nama fund manager asing yang juga melakukan manuver serupa.

Nama perusahaan aset management global dengan dana kelolaan lebih dari US$ 8 triliun sekelas juga terpantau melakukan aksi pembelian terhadap saham GOTO.
BlackRock tercatat menggengam saham GOTO sebanyak 463,13 juta pada kuartal II-2022. Namun jumlahnya bertambah menjadi 1,1 miliar per akhir kuartal III-2022. Blackrock merupakan investor kawakan dengan horizon investasi jangka panjang. Aktivitasnya di market selalu menjadi rujukan para hedge fund lainnya.

ADVERTISEMENT

Selain BlackRock ada nama lain yang juga terpantau mengakumulasi saham GOTO sejak semester II-2022 dimulai seperti State Street Corp, FlexShares Trust, Amplify Investment, Mellon Investment Corporation, Eaton Vance Management, Lion Global Investors Limited, Inspire Investing hingga Allianz Global Investors Asia Pacific Limited.

Kebanyakan investor yang membeli saham GOTO merupakan nama-nama fund manager asing sehingga wajar dalam 3 bulan terakhir harga saham GOTO tercatat diborong asing sebesar Rp 391 miliar. Bahkan jika ditarik lebih jauh lagi investor asing mencatatkan net buy Rp 1,1 triliun.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Merespons berbagai manuver investor asing yang masuk ke saham GOTO, Ekonom Piter Abdullah turut memberikan pandangannya.

"Ketika investor asing masuk dan berinvestasi ke Indonesia sebenarnya yang dilihat ada tiga yaitu potensi dan prospek negara, sektor industri serta perusahaan atau bisnisnya" kata Piter, Direktur Eksekutif Segara Institute ini.

Piter menjelaskan Indonesia saat ini menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dengan ekonomi digital sebagai salah satu motor pertumbuhannya. Dalam konteks ini GOTO merupakan market leader di industri yang ditopang ekosistem super lengkap dan paling terintegrasi sehingga wajar apabila menjadi incaran investor asing.

"Harus dilihat juga bahwa investor sekelas Sovereign Wealth Fund (SWF) adalah investor strategis yang jangka panjang. Keputusan investasi yang dihasilkan telah melalui kajian mendalam dan berbagai pertimbangan dan kalkulasi yang cermat" ujarnya.

Selain soal karakteristik investor yang cenderung jangka panjang, Piter juga menyoroti tren bahwa pemodal strategis sekelas SWF punya misi dalam berinvestasi. Mereka menyenangi sektor-sektor yang tidak hanya prospektif dari sisi bisnis dan monetary tetapi juga memilih bisnis yang dapat membawa dampak positif untuk sosial dan ekonomi secara menyeluruh.

"GOTO kan ekosistemnya besar, tulang punggungnya tetap konsumsi. Dan ini mewakili karakteristik Indonesia yang ekonominya ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Namun selain itu GOTO juga memiliki ekosistem yang ditopang oleh fintech dan industri hilir energi baru dan terbarukan lewat kendaraan listrik sehingga ada aspek inklusivitas dan sustainabilitas yang menonjol dari startup sekelas GOTO".

Lebih lanjut Piter menyoroti kontribusi GOTO dalam perekonomian karena telah menciptakan lapangan kerja yang besar, tidak hanya untuk mitra pengemudi tetapi juga turut berpartisipasi dalam mendorong UMKM untuk naik kelas hingga grooming talenta digital terbaik di negeri ini.

"Masuknya investor strategis ke GOTO berarti mengindikasikan optimisme dan keyakinan bahwa bisnis ini memiliki prospek yang cerah ke depan dan dapat menjadi agent of change terutama dari sisi ekonomi yang lebih inklusif dan sustainable," katanya.


Hide Ads