Harga Saham Terjun Bebas, GoTo Mau Gelar Public Expose Insidentil

Harga Saham Terjun Bebas, GoTo Mau Gelar Public Expose Insidentil

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 07 Des 2022 08:03 WIB
Logo GoTo
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Manajemen PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk akan menggelar paparan publik atau public expose insidentil.

Dalam surat undangan yang diterima detikcom, disebutkan paparan publik ini akan membahas langkah perseroan untuk mempercepat profitabilitas.

"Termasuk strategi bisnis ke depan serta perkembangan kondisi operasional dan keuangan perseroan," tulis surat tersebut, ditulis Rabu (7/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Public expose ini akan digelar secara virtual pada Kamis, 8 Desember 2022 pukul 13.45 sampai selesai. Narasumber yang ada dalam public expose ini adalah direksi dan manajemen PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.

Sebelumnya pada penutupan perdagangan Selasa (6/12), saham emiten berkode GOTO ini ditutup pada level Rp 115 atau turun sebanyak Rp 8 (6,50%) dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp 123 per saham.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari RTI, Selasa (6/12/2022), saham GoTo langsung melemah sejak awal perdagangan. Saham GOTO dibuka di level Rp 115 dan bertahan hingga sesi penutupan.

Total volume transaksi mencapai 190 juta saham dengan nilai transaksi Rp 21,85 miliar saham. Sementara, frekuensi transaksi mencapai 8.529 kali. Kapitalisasi pasar GOTO tercatat Rp 136,20 triliun.

Pengamat Pasar Modal Hans Kwee mengungkapkan anjloknya saham GOTO karena berakhirnya periode penguncian saham atau lock up. Dengan berakhirnya penguncian tersebut, maka pemegang saham 'lama' bisa melakukan transaksi atau menjual saham.

"Kalau saya perhatikan lebih karena lockupnya dibuka ya," ucap Hans kepada detikcom.

Sementara itu, untuk proyeksi saham GOTO, Hans mengatakan bahwa perlu waktu untuk menunggu sampai tekanannya berakhir.

"Saat ini pasar (lagi) panik ya posisinya, tapi ya ke depan pasti berakhir (tekanannya). Tapi di kapan dan di level berapa, saya nggak tahu persis ya itu kan tergantung pasar," tuturnya.

(kil/dna)

Hide Ads