Ini Tujuan BEI Bikin Papan Utama Ekonomi Baru

Ini Tujuan BEI Bikin Papan Utama Ekonomi Baru

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 13 Des 2022 13:20 WIB
Pekerja berjalan dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/4/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari Jumat (8/4) sore ditutup naik 83,46 poin atau 1,17 persen menembus level  7.210. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Jakarta -

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah meluncurkan Papan Pencatatan baru yang setara Papan Utama, yaitu Papan Utama - Ekonomi Baru atau Main Board - New Economy pada Senin (5/12/2022) lalu.

Direktur Eksekutif Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Samsul Hidayat menilai Papan Ekonomi Baru merupakan upaya Bursa untuk mendiversifikasi atau memasukkan perusahaan dengan kondisi khusus dalam satu papan pencatatan.

"Sehingga, investor dari awal sudah menyadari bahwa perusahaan yang masuk dalam kategori New Economy adalah perusahaan dengan ciri yang bertumbuh cepat dan dominan berbasis teknologi," ujar Samsul dalam keterangannya, Selasa (13/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Samsul pun mengapresiasi kebijakan BEI yang meluncurkan papan pencatatan baru tersebut. Kendati demikian, Ia berharap ke depannya Bursa dapat memberikan perbedaan khusus terutama dalam mekanisme perdagangan.

"Sepertinya Bursa belum memberikan perbedaan khusus atas mekanisme trading untuk papan ini. Sebaiknya ada perbedaan juga antara papan utama dengan papan new economy dari sisi mekanisme perdagangan atau dari hal-hal lain," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Ketua Asosiasi Modal Ventura Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro mengatakan, dengan hadirnya papan ekonomi baru, perusahaan-perusahaan dari sektor new economy bisa dikelompokkan ke dalam papan tersendiri.

"Inisiatif yang bagus dari BEI untuk meluncurkan papan ekonomi baru. Bagi emiten teknologi dan ekonomi baru, bisa dikelompokkan bersama-sama dengan perusahaan yang sejenis," ungkapnya.

Eddi menambahkan, dengan pengelompokan tersebut, dapat menarik minat untuk calon emiten, terutama dari perusahaan teknologi atau new economy untuk segera mencatatkan saham perdananya di Bursa.

"Semoga menjadikan lebih menarik untuk calon emiten baru terutama dari perusahaan teknologi. Tujuannya memang begitu, agar kinerja mereka dibandingkan dengan perusahaan sejenis," pungkasnya.

(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads