Strategi Bisnis Bakrie & Brothers
Ke depan, Anindya mengatakan memiliki tiga fokus utama untuk terus meningkatkan kinerja perusahaan. Tiga fokus itu di antaranya sektor industri elektrifikasi transportasi, sektor industri energi baru & terbarukan (EBT) atau green energy, dan digitalisasi.
Untuk bisnis di bidang elektrifikasi transportasi Bakrie & Brothers memiliki anak usaha dalam bidang tersebut PT VKTR Teknologi Mobilitas. Anindya mengatakan anak usahanya itu telah siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal tahun 2023. Rencana ini mundur dari sebelumnya akan melakukan IPO akhir 2022.
"Kami melihat awal tahun depan itu adalah saat yang tepat, karena tahun baru, semangat baru, dan animo baru, di mana 2022 Bakrie & Brothers fokus restrukturisasi. Begitu 2023 awal, pada saat itu paling tepat IPO. Memang pasar semakin jelas arahnya seperti apa," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk persiapan IPO tahun depan, perusahaan telah memilih penjamin dari IPO yakni Samuel Sekuritas, Ciptadana Sekuritas Asia dan ada Trimegah Sekuritas Indonesia.
"Seluruh penunjang IPO dari sisi legal hukum, pajak, itu sudah dibentuk, kombinasi dengan insentif, masukan baik dari BEI dan OJK. Jadi, direction of travel ya menuju IPO," ujarnya.
Anindya menyebut PT VKTR Teknologi Mobilitas ke depan juga memiliki rencana untuk memproduksi atau menjadi distribusi mobil dan motor listrik. Hanya saja saat ini pihaknya masih fokus dalam menjadi distributor bus listrik.
"Kita tentu menginginkan masuk ke sana tetapi fokus dulu kepada bus dan truk kalau bus itu ada 12 meter dan 7 meter. Sekelas mikrolet juga ada nantinya fokusnya ke sana. Fokusnya untuk B to B dulu sebelum ke B to C," ucapnya.
Awal tahun 2023, sebanyak 22 bus listrik juga akan menambah unit di Jakarta. Bus listrik itu merupakan kerja sama antara PT VKTR Teknologi Mobilitas dengan perusahaan mobil listrik asal China, BYD Automobile Co Ltd.
Selain itu, dalam paparan Anindya perusahaan juga akan fokus dalam bisnis berkelanjutan. Pertama bersama Bakrie Autoparts yang diharapkan menjadi pelopor pengadaan mobil listrik atau EV di Indonesia, fokusnya pada elektrifikasi.
Kedua, dengan Bakrie Power. Perusahaan ingin mengembangkan energi baru dan terbarukan yang bertujuan untuk memimpin transisi energi di Indonesia, dan berpengalaman dalam memberikan solusi hemat biaya untuk proyek de-dieselisasi.
Terakhir, dengan Bakrie Building Infrastructure. Diharapkan bisa menjadi penyedia solusi utnuk masalah backlog perumahan, menjadi pengembang desain dan produksi rumah prelab, dan perusahaan sendiri telah berinvestasi dalam teknologi 3D printing terbaru di bidang konstruksi.
(ada/das)