Tahun Depan Resesi, Punya Emas dan Dolar Lepas Atau Tahan?

Tahun Depan Resesi, Punya Emas dan Dolar Lepas Atau Tahan?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 03 Jan 2023 16:27 WIB
Ilustrasi Emas Batangan
Foto: Pegadaian
Jakarta -

Tahun depan banyak negara disebut akan mengalami resesi. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan turunnya perekonomian dunia ini disebabkan oleh inflasi yang tinggi.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan untuk masyarakat yang memiliki investasi emas sebaiknya tahan untuk menjual atau tahan untuk tidak membeli.

Menurut dia untuk dolar AS juga saat ini nilainya suda terlalu tinggi. "Kalau dolar AS saat ini sudah sangat tinggi, untuk di logam mulia nanti ketika harga sudah di bawah US$ 1.600 itu adalah saat yang tepat untuk koleksi logam mulia," jelas dia saat dihubungi, Sabtu (1/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibrahim mengungkapkan, harga emas disebut akan mentok di posisi US$ 1.550 per troy ounce. Setelahnya harga emas bisa kembali menuju level US$ 2.000 per troy ounce.

Ibrahim mengungkapkan penurunan atau kenaikan harga emas disebabkan oleh mekanisme pasar atau market maker yang ada.

ADVERTISEMENT

Menurut dia untuk berinvestasi emas ini membutuhkan waktu yang panjang atau minimal menengah. "Jadi kalau emas tidak bisa jangka pendek investasinya. Minimal itu tiga tahun, itu minimal sekali. Lebih baik lagi jangka panjang," jelas dia.

Dikutip dari goldprice.org disebutkan harga emas saat ini tercatat pada level US$ 1.660 atau minus 3,79%.

Lihat juga video 'Resolusi Jokowi di 2023: RI Tak Kena Imbas Resesi Global':

[Gambas:Video 20detik]



(kil/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads