Amazon.com Inc (AMZN.O) mengumumkan sepakat untuk mengambil utang sebesar US$ 8 miliar atau setara Rp 124,8 triliun (kurs Rp 15.604). Utang tersebut diambil untuk menambah pembiayaan perusahaan yang diprediksi akan mengalami perlambatan ke depan.
Pinjaman itu akan jatuh tempo dalam 364 hari atau setahun, dengan opsi untuk memperpanjang juga selama satu tahun. Hasilnya akan digunakan untuk keperluan umum perusahaan.
"Mengingat ekonomi makro yang tidak pasti, selama beberapa bulan terakhir kami telah menggunakan opsi pembiayaan yang berbeda untuk mendukung pengeluaran modal, pembayaran utang, akuisisi, dan kebutuhan modal kerja," kata juru bicara Amazon kepada Reuters, dikutip Rabu (4/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertumbuhan perusahaan diprediksi akan lambat karena inflasi yang melonjak. Akibatnya hal tersebut memaksa bisnis dan konsumen untuk mengurangi pengeluaran.
Awal 2023 ini Amazon juga diketahui akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Belum diketahui berapa banyak, sebuah sumber mengatakan perusahaan menargetkan sekitar 10.000 PHK.
Amazon jug telah memiliki utang jangka panjang sekitar US$ 59 miliar pada akhir kuartal ketiga yang berakhir pada 30 September. Saham Amazon telah anjlok sekitar 50% pada tahun 2022.
Lihat juga video 'Amazon Bakal PHK 10 Ribu Karyawannya':