Holding BUMN pertambangan MIND ID berencana menambah saham di PT Vale Indonesia Tbk. Hal itu sesuai keputusan rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso menjelaskan, sikap MIND ID terhadap Vale jelas. Dia mengatakan, berdasarkan keputusan ratas itu porsi saham Vale yang dikuasai negara harus dibesarkan melalui MIND ID.
"Putusannya adalah, bahwa Vale harus dibesarkan porsi yang dikuasai oleh negara melalui MIND ID. Sehingga kita diharapkan kita bisa menjadi pihak yang mengkonsolidasi PT Vale Indonesia seperti halnya yang akan terjadi di tahun ini dengan PT Freeport Indonesia," katanya di Komisi VII Jakarta, Senin (6/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait porsinya, jelas Hendi, yakni porsi terkonsolidasi. Maksudnya, MIND ID akan memegang kontrol Vale.
"Porsinya adalah, porsi terkonsolidasi, artinya MIND ID menjadi pihak yang melakukan konsolidasi atas pelaporan keuangannya, memegang kontrol," katanya.
Kementerian BUMN sebelumnya menyatakan, akan mengikuti arahan pemerintah terkait penambahan saham pada Vale. Jika pemerintah memberi restu, BUMN akan menambah kepemilikan saham.
"Kalau pemerintah memang, kita pengin masuk, kita akan masuk karena kita serius untuk hilirisasi," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Kementerian BUMN Jakarta, Jumat (3/2).
Arya sendiri menyebut, Holding BUMN Pertambangan MIND ID berminat untuk menambah saham di Vale. "Iyalah minat lah, masa nggak minat, menaikkan saham nya MIND ID di Vale, pasti minat, karena kita kan fokus di hilirisasi," katanya.
Dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), adapun porsi kepemilikan saham Vale Indonesia yakni 20% PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), 43,79% Vale Canada Limited, 15,03% Sumitomo Metal Mining Co Ltd, dan 21,18% publik.