Perusahaan Tambang Nikel Mau IPO, Incar Dana hingga Rp 884 M

Perusahaan Tambang Nikel Mau IPO, Incar Dana hingga Rp 884 M

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 10 Feb 2023 16:56 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5% ke level 4.891. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham siang ini.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

PT Hillcon Tbk (HILL) tengah melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO). Emiten penyedia jasa konstruksi sipil dan jasa pertambangan nikel dan batu bara, akan mendapatkan Rp 553 miliar dari emisi IPO.

Hillcon telah melakukan masa penawaran awal atau bookbuilding. Dalam proses itu perusahaan mencatat ada kelebihan permintaan 1,3x yang didominasi oleh investor jangka panjang.

Hillcon sendiri berencana melepas 442,3 juta lembar saham atau 15% dari modal perseroan dengan harga berkisar Rp 1.250 hingga Rp 2.000 per lembar saham. Dana yang bakal diraih dari IPO tersebut sedikitnya Rp 552,87 miliar dan sebanyak-banyaknya Rp 884,6 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut CEO Hillcon Hersan Qiu sambutan positif dari calon investor itu karena adanya potensi pertumbuhan signifikan dari volume pertambangan ore nikel dalam beberapa tahun ke depan. Hal itu seiring dengan pertumbuhan kapasitas smelter dalam negeri sampai 3x lipat dalam 5 tahun mendatang.

"Tingginya minat investor institusi akan saham Hillcon menunjukkan bahwa bisnis kami terutama pertambangan nikel merupakan industri dengan prospek pertumbuhan yang sangat cerah," ucapnya dalam keterangan resmi pada Jumat(10/2/2023).

ADVERTISEMENT

Sebagai informasi, Hillcon menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan PT Macquarie Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek IPO HILL.

Rencananya, kata Hersan, sekitar 55% dari keseluruhan dana hasil IPO HILL akan digunakan untuk modal kerja anak usaha PT Hillconjaya Sakti (HS) untuk biaya produksi penambangan, termasuk biaya bahan bakar, overhead, dan pemeliharaan seluruh alat-alat.

Sedangkan, sisanya 45% akan digunakan untuk belanja modal atau capex untuk pembelian alat-alat berat seperti main fleet dan supporting fleet yang akan mendukung kegiatan operasional HS di sektor nikel.

Adapun, seusai masa penawaran awal yang berlangsung 12 Januari Β– 3 Februari 2023, maka perkiraan tanggal efektif pada 15 Februari 2023, dan dilanjutkan dengan perkiraan masa penawaran umum pada 17 Februari 2023.

Kemudian, perkiraan tanggal penjatahan dilaksanakan pada 21 Februari 2023, dilanjutkan dengan distribusi saham diperkirakan pada 22 Februari 2023. Adapun, saham HILL diperkirakan bisa mulai tercatat di bursa pada 23 Februari 2023.

Hillcon sendiri berhasil meraih pendapatan sekitar Rp3,2 triliun sampai dengan Desember 2022, dengan laba induk sekitar Rp 300 miliar.

(das/das)

Hide Ads