.webp)
PT Waskita Karya (Persero) Tbk akan melakukan equal treatment untuk semua pemilik utang baik pemilik kredit kerja maupun obligasi. Langkah ini mengakibatkan emiten berkode saham WSKT itu menunda pembayaran Bunga Obligasi Berkelanjutan III tahap IV.
SVP Corporate Secretary Perseroan, Ermy Puspa Yunita mengatakan, langkah ini sejalan dengan perusahaan yang saat ini tengah melakukan restrukturisasi sebagaimana tertuang dalam Master Restructuring Agreement (MRA), sebagai salah satu strategi Perseroan dalam melakukan penyehatan keuangan.
"Akibat equal treatment tersebut, Waskita melakukan penundanaan pembayaran Bunga Obligasi Berkelanjutan III tahap IV. Waskita bukan tidak bisa membayar Bunga Obligasi, namun kami tunda pelaksanaannya dikarenakan Perseroan akan melakukan peninjauan ulang secara komprehensif terhadap implementasi MRA dalam rangka optimalisasi program restrukturisasi keuangan yang tengah berjalan," kata Ermy, dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (15/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Ermy menjelaskan, selama proses peninjauan ulang berlangsung, perusahaan akan mengajukan permohonan standstill kepada lenders dan pemegang obligasi sebagai bentuk equal treatment terhadap kredit modal kerja dan obligasi.
Sementara itu, Wakil Menteri II Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, membenarkan perihal Waskita Karya yang saat ini tengah dalam masa restrukturisasi. Adapun alasannya lantaran masih terbatasnya pendanaan untuk penyelesaian proyek-proyek infrastruktur yang saat ini sedang berjalan.
Pria yang akrab disapa Tiko itu mengatakan, perusahaan plat merah tersebut sedang dalam proses pengajuan Penyertaan Modal Negara (PMN) dengan Komisi VI DPR. Tiko mengatakan, PMN ini diharapkan akan mempercepat proses restrukturisasi Waskita.
Sebagai tambahan informasi, saat ini perusahaan juga sedang melakukan program transformasi. Waskita Karya tengah melakukan efisiensi terhadap proyek-proyek yang sedang berjalan dan sejumlah proses bisnis. Perusahaan juga berkomitmen terhadap penguatan implementasi tata kelola Perusahaan (Good Corporate Governance), serta mengedepankan bisnis yang profitable dan sustainable serta implementasi manajemen risiko yang prudent.
Lihat Video: Kejagung Tahan 3 Tersangka Baru Dugaan Kasus Korupsi Waskita
