Indeks Harga Saham Gabungan pada pagi ini melemah. IHSG dan bursa Asia kompak berada di zona merah.
Mengutip data RTI, IHSG melemah 15 poin (0,22%) ke level 6.858,313. Indeks LQ 45 juga berkurang 3 poin ke 947.
Pada perdagangan kemarin (21/2), IHSG ditutup melemah sebesar -0,31% atau -21,31 poin di level 6.873,40. IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range level 6.850-6.945.
Bank Indonesia melaporkan defisit neraca perdagangan jasa tahun 2022 sebesar US$20 miliar, lebih besar dibandingkan defisit pada tahun sebelumnya yang tercatat US$14,6 miliar. Besarnya defisit neraca perdagangan jasa tersebut dipicu oleh kenaikan defisit jasa transportasi yang didorong oleh impor jasa freight dan jasa transportasi penumpang seiring dengan pemulihan aktivitas domestik dan meningkatnya mobilitas masyarakat. Adapun, Jasa perjalanan mencatat surplus US$430,9 juta tumbuh 779% YoY.
Dari mancanegara, S&P Global Composite PMI Amerika Serikat pada periode Februari 2023 tercatat ekspansif pada level 50,2 di atas periode dan konsensus sebelumnya. Adapun PMI Global Manufacturing AS tercatat tumbuh di level 47,8 dan PMI Global Services tumbuh di level 50,5 melampaui konsensus dan periode sebelumnya. Sementara itu, Imbal hasil (yield) Surat Utang Pemerintah Jepang (JGB) tercatat naik menembus batas atas dari target yang ditetapkan pemerintah Jepang. Imbal hasil yield bertenor 10 tahun naik menjadi 0,505%.
Berikut pergerakan Bursa Asia pada pagi ini:
Indeks Nikkei turun 394 poin
Indeks Hang Seng turun 90 poin
Indeks Shanghai berkurang 12 poin
Indeks Strait Times turun 0,6 poin.
Simak Video "Menebak Arah IHSG Jelang Potensi Resesi"
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)