Utang Luar Negeri RI Tembus Rp 6.194 T, Ini Rinciannya

ADVERTISEMENT

Utang Luar Negeri RI Tembus Rp 6.194 T, Ini Rinciannya

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 14 Mar 2023 10:39 WIB
Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah kembali naik tinggi, mendekati Rp 15.300. Per siang ini pukul 14.45 WIB, dolar AS tercatat tembus ke level Rp 15.265.
Ilustrasi Dolar AS/Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi Utang Luar Negeri (ULN) periode Januari 2023 sebesar US$ 404,9 miliar atau setara dengan Rp 6.194,9 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.300.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan ULN ini secara tahunan mengalami kontraksi sebesar 1,9% yoy, melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 4,1% yoy.

"Kontraksi pertumbuhan ini bersumber dari ULN pemerintah dan sektor swasta. Perkembangan posisi ULN pada Januari 2023 juga dipengaruhi oleh faktor perubahan akibat pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk rupiah," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (14/3/2023).

Untuk ULN pemerintah tercatat US$ 194,3 miliar atau setara dengan Rp 2.972,7 triliun atau secara tahunan mengalami kontraksi sebesar 2,5% yoy, lebih rendah dibandingkan dengan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 6,8%.

Perkembangan ULN ini didorong oleh peningkatan penempatan investasi portofolio di pasar surat berharga negara (SBN) domestik dan internasional seiring sentimen positif kepercayaan pelaku pasar global yang makin meningkat.

Saat ini komposisi ULN mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (24,0% dari total ULN pemerintah), administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (17,8%), jasa pendidikan (16,7%), konstruksi (14,3 %), dan jasa keuangan dan asuransi (10,4%). Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,7% dari total ULN pemerintah.

Sedangkan untuk ULN swasta per Januari 2023 tercatat US$ 201,2 miliar atau setara dengan Rp 3.078,3 triliun atau secara tahunan kontraksi 1,5% yoy. Angka ini melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 1,8% yoy.

Pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan kontraksi 1,1% yoy lebih rendah dibandingkan kontraksi pada bulan sebelumnya 1,5%. Kemudian pertumbuhan ULN lembaga keuangan (financial corporations) kontraksi 3,1% yoy lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya 2,7%.

Saat ini rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 30,3%, sedikit meningkat dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 30,1%. Selain itu, struktur ULN Indonesia yang sehat juga ditunjukkan oleh ULN yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 87,4% dari total ULN.

Simak juga Video 'Di B20 Luhut Sindir Warga Indonesia yang Sebut Utang Negara Tinggi':

[Gambas:Video 20detik]



(kil/ara)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT