PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja bisnis yang kuat dan berkelanjutan. Hal ini nampak dari hasil pembukuan perusahaan sepanjang 2022 lalu.
"Mitratel berhasil melewati tahun 2022 dengan fundamental keuangan yang tetap kuat, terlihat dari pertumbuhan triple double-digit, dimana pendapatan tumbuh 12,5%, EBITDA 18,5% dan laba bersih tumbuh sebesar 29,3% serta mencatatkan laba bersih Rp 1,79 triliun," jelas Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko dalam sebuah forum di Bali, Kamis (16/3/2023).
Lebih lanjut Teddy menambahkan, Mitratel juga memiliki eksposur utang yang rendah yang terlihat dari rasio debt to equity yang hanya 0,45 kali. Selain itu ia juga menjelaskan bahwa seluruh utang pada tahun buku 2022 merupakan pinjaman bersih tanpa agunan, dengan rata-rata maturitas (jatuh tempo) 5,5 tahun.
Menurutnya, ini membuat perseroan terhindari dari beban bunga dan risiko pinjaman yang tinggi di tengah kondisi perekonomian yang sedang mengalami tren kenaikan suku bunga rupiah dan dolar AS.
Di sisi lain, Teddy yang belum lama ini terpilih menjadi Ketua ASPIMTEL (Asosiasi Pengembangan Infrastruktur Menara Telekomunikasi) mengatakan, secara industri, bisnis menara di Indonesia masih memiliki ruang pertumbuhan yang tinggi.
Hal ini didasari beberapa faktor seperti rasio densitas menara terhadap penduduk yang masih sangat rendah dan penetrasi 5G yang akan mencapai 27% pada tahun 2025 akan mendorong penguatan kebutuhan jaringan fiber optik.
"Kami juga melihat potensi pertumbuhan yang tinggi akan datang dari para operator selular seiring kebutuhan ekspansi mereka ke luar Pulau Jawa," jelas Teddy.
Karenanya, Teddy menjelaskan bahwa fokus utama dari Mitratel saat ini adalah memonetisasi aset menara untuk menambah tenant yang terus dilakukan guna meningkatkan pertumbuhan bisnis yang tinggi di atas rata-rata industri.
Sedangkan fokus kedua adalah menjaga dominasi atas pemenuhan rollout MNO dan penyediaan bisnis pendukung lainnya sehingga menjadi pemimpin pasar yang kuat serta fokus terakhir adalah melakukan proses transformasi digital melalui peningkatan infrastruktur digital, perampungan aplikasi inti dan pengembangan sistem keamanan.
Mitratel adalah anak usaha Telkom yang komposisi kepemilikan sahamnya dimiliki 71,85% oleh Telkom. Mitratel fokus di bisnis menara telekomunikasi. Sampai saat ini, Mitratel telah mengelola lebih dari 35.000 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia.
(dna/dna)