Bukannya Nambah THR, 5 Saham Ini Malah Bikin Kantong Jebol

Bukannya Nambah THR, 5 Saham Ini Malah Bikin Kantong Jebol

Aulia Damayanti - detikFinance
Minggu, 23 Apr 2023 13:51 WIB
Ilustrasi pasar saham
Ilustrasi/Foto: Shutterstock
Jakarta -

Sejumlah emiten mengalami penurunan harga saham selama ramadan. Investor yang membeli dari harga sebelumnya pun diprediksi mengalami kerugian hampir 50%.

Mengutip dari RTI, Minggu (23/4/2023) dari seleksi top losers, ini lima emiten yang harga sahamnya paling njlok. Dalam daftar itu penurunan harga saham emiten hingga 48,89%.

Seperti yang dialami oleh PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk (FUTR) yang harga sahamnya anjlok 48,89% atau turun 66 poin dari harga Rp 135/lembar saham menjadi Rp 69. PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem sendiri merupakan perusahaan di bidang teknologi yang mengelola pada big data.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penurunan harga saham mencapai 48,89%, tentu membuat investor merugi atau boncos. Jika satu investor memiliki 100 lot saham FUTR, sebulan lalu dia membeli seharga Rp 135 kali 10.000 lembar saham (1 lot=100 lembar saham), jadi uang yang dikeluarkan mencapai Rp 1.350.000.

Sementara saat ini harganya menurun ke angka Rp 69 atau jika dihitung dengan kepemilikan 100 lot saham, nilai saham yang dimiliki investor hanya Rp 690.000. Ada kerugian mencapai Rp 660.000 atau sekitar 48,9% dari sebelumnya.

ADVERTISEMENT

Selain FUTR, berikut ini daftar 5 emiten yang harga sahamnya anjlok dan bikin boncos:

1. PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk (FUTR)

Perusahaan biasanya dikenal dengan nama FUTURPHUTURE. Perusahaan ini merupakan perusahaan teknologi yang berfokus pada big data analytic. Kini, harga sahamnya anjlok 48,89% atau turun 66 poin dari harga Rp 135/lembar saham menjadi Rp 69.

Saham FUTR yang telah ditransaksikan sebanyak 2,2 miliar lembar saham. Nilai transaksinya mencapai Rp 249,6 miliar, dengan frekuensi transaksi mencapai 195.000 kali.

2. PT Bintang Samudera Mandiri Lines (BSML)

Perseroan yang didirikan pada tahun 2021 merupakan perusahaan yang bergerak di dalam bidang usaha jasa dengan memberikan pelayanan angkutan moda laut dan penyediaan jasa logistik, dengan integritas dan profesionalisme dengan mengutamakan pelayanan prima.

Harga saham BSML anjlok 42,05% atau turun 111 poin dari harga Rp 264/lembar saham menjadi Rp 153. Saham BSML yang telah ditransaksikan sebanyak 973 juta lembar saham. Nilai transaksinya mencapai Rp 211,8 miliar, dengan frekuensi transaksi mencapai 117.100 kali.

3. PT Menthobi Karyatama Raya (MKTR) Tbk

MKTR merupakan perusahaan perkebunan yang berpusat di Jakarta. Saat ini, MKTR juga memiliki usaha di industri kelapa sawit dan mempunyai area perkebunan serta pabrik kelapa sawit di Kalimantan Tengah.

Namun, industri kelapa sawit memang tengah lesu beberapa waktu belakangan ini. Harga saham MKTR anjlok 32,89% atau turun 98 poin dari harga Rp 298/lembar saham menjadi Rp 200.

Saham MKTR yang telah ditransaksikan sebanyak 608,9 juta lembar saham. Nilai transaksinya mencapai Rp 146,8 miliar, dengan frekuensi transaksi mencapai 46.357 kali.

4. PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU)

Perusahaan dengan kode saham LAJU ini merupakan emiten di sektor logistik dan transportasi yang berbasis di Jakarta serta berfokus pada jasa trucking, pergudangan pusat distribusi, dan manajemen rantai pasokan.

Harga saham LAJU anjlok 30,46% atau turun 120 poin dari harga Rp 394/lembar saham menjadi Rp 274. Saham LAJU yang telah ditransaksikan sebanyak 1,3 miliar lembar saham. Nilai transaksinya mencapai Rp 435,2 miliar, dengan frekuensi transaksi mencapai 756.000 kali.

5. PT. Hetzer Medical Indonesia Tbk (MEDS)

PT Hetzer Medical Indonesia Tbk merupakan perusahaan manufaktur dan penjualan alat kesehatan khususnya masker. Permintaan akan masker memang tidak lagi sebanyak tahun-tahun sebelumnya saat COVID-19 tengah merebak.

Harga saham MEDS anjlok 27,85% atau turun 44 poin dari harga Rp 158/lembar saham menjadi Rp 114. Saham MEDS yang telah ditransaksikan sebanyak 453,8 juta lembar saham. Nilai transaksinya mencapai Rp 56,2 miliar, dengan frekuensi transaksi mencapai 76.335 kali.


Hide Ads