Pertamina Hulu Energi (PHE) berencana masuk bursa saham. Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini mengincar dana segar Rp 20 triliun.
Mengutip Reuters, Sabtu (29/4/2023), penawaran umum perdana (IPO/Initial Public Offering) PHE berlangsung pada Juni 2023 dan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Sabtu (29/4/2023), PHE sebelumnya menunda rencana IPO karena masalah administrasi.
Rencana IPO PHE terjadi berbarengan di tengah dorongan pemerintah Indonesia untuk memprivatisasi beberapa BUMN, dan untuk meningkatkan ketahanan energi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan raihan dana Rp 20 triliun atau sekitar US$ 1,6 miliar, IPO ini akan melampaui jumlah US$ 680 juta dari perusahaan nikel Indonesia PT Trimegah Bangun Persada (NCKL.JK) pada 12 April lalu.
Terakhir kali Indonesia melakukan IPO lebih dari US$ 1 miliar adalah pada April 2022, dengan listing perusahaan teknologi GoTo (GOTO.JK).
Pasar IPO Indonesia telah mengumpulkan US$ 1,58 miliar sepanjang tahun ini, atau posisi kedua setelah China di kawasan Asia-Pasifik. Data ini tidak termasuk Jepang dan Hong Kong, menurut data Refinitiv.
PHE berencana menggunakan dana tersebut untuk memperluas produksi minyak melalui akuisisi atau pengeboran sumur baru. Sumber yang mengetahui rencana ini enggan disebutkan namanya karena tidak berwenang untuk berbicara secara terbuka tentang masalah tersebut.
Perusahaan pun menolak berkomentar. PHE diperkirakan akan menjual 10% hingga 15% saham dalam penawaran tersebut, kata seorang menteri pada bulan Desember.
(hns/hns)