Emiten real estate dan layanan kesehatan PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) melaporkan telah mencetak laba bersih sebesar Rp 1,1 triliun selama kuartal I-2023. Angka itu meningkat 54% secara year on year (yoy).
CEO PT Lippo Karawaci Tbk John Riady mengatakan peningkatan itu didorong oleh fundamental bisnis yang membaik, suku bunga yang lebih rendah, dan pengelolaan utang yang lebih baik. Pendapatan perusahaan juga tercatat naik menjadi Rp 3,8 triliun atau tumbuh sebesar 14% YoY.
"Dengan Underlying NPAT meningkat 54% YoY didorong oleh fundamental bisnis yang membaik, suku bunga yang lebih rendah, dan pengelolaan utang yang lebih baik. Kami sangat senang melihat LPKR dan semua unit bisnis terus bekerja dengan sangat optimal. Kami akan terus menciptakan nilai bagi semua pemangku kepentingan kami," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (2/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk laporan laba kotor LPKR juga meningkat 15% YoY menjadi Rp 1,6 triliun. Dari sisi EBITDA meningkat 30% YoY menjadi Rp 878 miliar.
Pada Kuartal I-2023, pra penjualan LPKR mencapai Rp 1,2 triliun atau 24,7% dari target tahun 2023 yang sebesar Rp 4,9 triliun, didukung oleh penjualan yang konsisten dari produk rumah tapak. Pra penjualan Kuartal I-2023 terdiri dari Rp 873 miliar dari LPKR dan Rp 337 miliar dari Lippo Cikarang.
Di segmen layanan kesehatan perusahaan yang dikelola oleh anak usaha LPKR, yaitu PT Siloam International Hospitals Tbk (Siloam) juga mengalami peningkatan dari kinerja keuangannya. Siloam berhasil mencapai hasil keuangan kuartal pertama tertinggi pada Kuartal I-2023 dengan peningkatan pendapatan sebesar 19% YoY menjadi Rp 2,6 triliun.
Kemudian, laba kotor meningkat 29% YoY menjadi Rp 1,1 triliun, dan EBITDA meningkat signifikan sebesar 47% YoY menjadi Rp 673 miliar, didorong oleh kinerja operasional Siloam yang kuat.
Adapun pada segmen gaya hidup, yang terdiri dari bisnis mal dan hotel, terus menunjukkan pemulihan yang kuat dengan meningkatnya pendapatan sebesar 19% YoY menjadi Rp 296 miliar. Laba kotor juga meningkat sebesar 11% YoY menjadi Rp 197 miliar.
Lihat juga Video: Momen Andre Rosiade Ngamuk-Gebrak Meja saat Rapat Bareng Bos Meikarta