Sri Mulyani Semringah Rupiah Perkasa Terhadap Dolar, Baht dan Rupee Lewat

Sri Mulyani Semringah Rupiah Perkasa Terhadap Dolar, Baht dan Rupee Lewat

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 09 Mei 2023 12:00 WIB
Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah kembali naik tinggi, mendekati Rp 15.300. Per siang ini pukul 14.45 WIB, dolar AS tercatat tembus ke level Rp 15.265.
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) semakin menguat. Secara year to date atau sejak awal tahun hingga 28 April 2023, nilai tukar rupiah menguat 6,12%.

Bendera negara itu menambahkan, penguatan itu lebih tinggi dari nilai tukar mata uang lainnya terhadap dolar AS pada periode yang sama. Hal ini diungkapkan Sri Mulyani dalam konferensi pers, hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kantor LPS, Jakarta, Senin (8/5) kemarin.

"Lebih tinggi dibandingkan dengan apresiasi Baht Thailand 1,35%, Rupee India 1,10%, dan Peso Filipina 0,67%," katanya, ditulis, Selasa (9/5/2023).

Sri Mulyani memperkirakan nilai tukar rupiah semakin menguat didorong oleh surplus transaksi berjalan dan berlanjutnya aliran masuk modal asing, sejalan dengan prospek pertumbuhan ekonomi domestik yang tinggi, inflasi yang rendah.

"Serta imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik," lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan meski ada kenaikan suku bunga oleh The Fed 5,25%, ia meyakini rupiah akan tetap menguat ke depannya.

"Makannya BI semakin confident rupiahnya akan menguat. Tempo hari belum menguat karena belum ada kepastian dari fed fund rate. Sekarang ada kepastian dan rupiah bakal menguat mengarah pada nilai fundamentalnya," jelasnya.

Perry menambahkan faktor-faktor apa saja yang mendukung penguatan rupiah, di antaranya inflasi lebih rendah, pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, imbal hasil yield menarik, hingga cadangan devisa yang tinggi.

"Inflasi lebih rendah, pertumbuhan lebih tinggi, imbal hasil yield itu menarik, cadangan devisa yang tinggi, ini faktor-faktor fundamental yang mendukung penguatan atau stabilitas nilai tukar rupiah untuk fed fund rate," tutupnya.




(ada/zlf)

Hide Ads