.webp)
Dolar Amerika Serikat (AS) diproyeksi masih akan terus menguat. Dolar AS diperkirakan akan mencapai Rp 15.500 setelah menembus level Rp 15.000.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan dolar yang terjadi saat ini salah satunya disebabkan oleh adanya kekhawatiran terkait kesepakatan pagu utang Amerika Serikat (AS). Jika masalah pagu utang ini tidak selesai, maka AS terancam gagal bayar.
Selain itu, ia menilai penguatan dolar juga dipicu oleh data ekonomi AS yang mengalami perbaikan sehingga memacu inflasi. Hal itu menjadi indikasi jika bank sentral AS akan mengerek suku bunga acuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada potensi bahwa rupiah ini kemungkinan besar, ini yang saya lihat Rp 15.500," katanya kepada detikcom, Rabu (31/5/2023).
"Dalam jangka waktu kemungkinan besar di kuartal III akan terkena di level situ, walaupun Bank Indonesia sudah merilis di tahun 2024 kemungkinan besar rupiah itu tertinggi di Rp 15.200 terendah Rp 14.800," katanya.
Senada, pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, dolar AS menguat salah satunya disebabkan oleh kekhawatiran pasar terhadap kesepakatan batas utang AS. Hal itu membuat pelaku aset kembali ke aset yang aman yakni dolar AS.
Hari ini, ia memperkirakan dolar AS bergerak ke arah Rp 15.000-Rp 15.050.
"Potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah 15.000-15.050, dengan support di kisaran 14.950," katanya.
(acd/das)
