Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap perusahaan yang antre untuk penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) bertambah menjadi 117 perusahaan. Target dari IPO itu juga naik senilai Rp 139,3 triliun.
"Di pipeline 117 rencana penawaran umum nilai Rp 139,3 triliun dengan rencana IPO emiten baru sebanyak 63 perusahaan," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi dalam konferensi pers, Selasa (6/6/2023).
Sementara untuk penghimpun dana di pasar modal pada Mei, disebut masih cukup terjaga tinggi mencapai Rp 102,10 triliun. "Dengan emiten baru sebanyak 35 emiten," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar pernah mengatakan ada 115 perusahaan antre penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO). Target IPO itu senilai Rp 135,31 triliun.
"Sementara pada pipeline, terdapat 115 rencana Penawaran Umum dengan nilai sebesar Rp 135,31 triliun. Tren pertumbuhan jumlah investor juga terus berlanjut dengan jumlah investor pasar modal mencapai 10,88 juta investor per April 2023," katanya dalam konferensi pers, hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kantor LPS, Jakarta, Senin (8/5/2023).
Dalam kesempatan itu, Mahendra juga mengungkap kinerja Indeks Harga Saham Gabungan per 28 April 2023 yang tercatat menguat 0,95% ytd didukung inflow investor nonresiden Rp18,91 triliun. Penghimpunan dana melalui pasar modal melanjutkan pertumbuhan yang baik.
"Hingga akhir April 2023 dana yang dihimpun tercatat sebesar Rp 84,01 triliun dengan jumlah emiten baru tercatat sebanyak 33 emiten," jelasnya.
Lihat juga Video: Pansel Serahkan 6 Nama Calon Dewan Komisioner OJK ke Jokowi