PalmCo dipastikan bakal melakukan pencatatan saham di pasar modal pada tahun ini. Subholding dari Holding Perkebunan Nusantara PTPN saat ini tengah melakukan proses pengajuan untuk initial public offering (IPO).
Dirut PTPN Holding Mohammad Abdul Ghani mengungkapkan bahwa saat ini PalmCo masih dalam proses pengajuan izin untuk melakukan IPO. Diperkirakan November 2023 saham perusahaan sudah bisa dicatatkan di pasar modal.
"PalmCo mau IPO jadi perkiraan November listing," ucapnya di Jakarta, Rabu (14/6/2023) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan saat ini valuasi PalmCo sekitar Rp 30 triliun. Dari angka itu saham yang akan dilepas ke pasar modal sekitar 15%-20%.
Adapun nilai target dana yang dihimpun dari proses IPO PalmCo sekitar Rp 6-8 triliun. Adapun pihak yang akan menjadi penjamin emisi yakni Mandiri Sekuritas, CIMB Sekuritas hingga DBS Sekuritas.
PTPN berencana membangun pabrik minyak goreng baru di Surabaya. Saat ini, perseroan baru memiliki pabrik di Medan, Sumatera Utara.
Abdul Ghani mengatakan saat ini pihaknya bisa memproduksi minyak goreng hingga 100 ribu ton per tahun dari pabrik di Medan. Jika pabrik di Surabaya jadi, maka produksi minyak goreng perseroan bisa naik dua kali lipat.
"Kalau Surabaya sudah jadi kapasitas kita jadi 204 ribu ton minyak goreng," kata Abdul Ghani.
Dengan produksi sebanyak itu, kata Abdul Ghani, maka PTPN akan menjadi produsen minyak goreng terbesar di Indonesia. Perseroan akan menyumbang sekitar 11,3% produksi minyak goreng dalam negeri.
(das/ara)