Aplikasi investasi multi-aset, Pluang, memperluas akses investor ritel dengan memfasilitasi pilihan investasi saham di Amerika Serikat (AS). Dengan begitu, saat masyarakat Indonesia dapat dengan mudah berinvestasi di bursa saham Wall Street.
Head of Financial Academy Pluang Imam Nugraha mengatakan terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara saham-saham yang diperdagangkan di bursa Indonesia dengan saham-saham yang diperdagangkan di bursa AS.
Salah satu perbedaan yang paling mencolok adalah saham-saham di AS diperdagangkan dalam mata uang dolar Amerika. Artinya investor bisa saja meraup untung dua kali dari kenaikan saham dan perubahan nilai mata uang Negeri Paman Sam itu terhadap Rupiah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saham AS ini kita lihat, pertama dia dalam US dollar jadi otomatis untuk pengguna Indonesia ada potensi dan resiko terhadap kurs valuta asingnya dalam hal ini USD terhadap IDR," kata Imam dalam acara 'Ungkap Rahasian #BukaPluang lewat Investasi di Beragam Aset', Rabu (21/6/2023).
Selain itu, kapitalisasi pasar (market cap) bursa saham AS jauh lebih besar dari pada bursa saham di Indonesia. Bahkan ia mencontohkan nilai kapitalisasi satu perusahaan raksasa di sana bisa hampir setara dengan total kapitalisasi bursa saham Indonesia.
"Kedua secara market, memang tadi market cap-nya jauh lebih tinggi. Ibaratnya satu Apple aja itu kan setara US$ 2,9 triliun dan di mana Indonesia sekarang satu bursa masih 9.000an kalo gak salah, 9.000 triliun IDR. Jadi gap-nya masih sangat jauh, jadi dari market cap saja itu Indonesia dibandingkan sama company di US masih jauh," jelasnya lagi.
Terakhir, menurut Imam saham-saham pengendali yang diperdagangkan di pasar bursa AS jauh lebih bervariatif daripada yang ada di Indonesia. Dengan begitu masyarakat memiliki varian pilihan investasi.
"kalau misalkan kita bilang Indonesia majority penggerak bursa kita tahu banyak di sektor perbankan satu, kedua sektor komoditas terutama batu bara yang kemarin lagi relly sekali ya tahun lalu. Nah sedangkan US penggeraknya banyak di saham teknologi," ungkap Imam.
"Jadi perbedaannya itu lebih ke tipe industry, tipe emiten, yang ada di saham AS ini sedikit lebih bervariasi," tambahnya lagi.
Di luar itu, sebelumnya Pluang telah memperluas akses investor ritel dengan memfasilitasi pilihan investasi saham di Amerika Serikat (AS). Setidaknya ada lebih dari 560 pilihan saham yang ditawarkan.
Melalui peluncuran 560 pilihan saham AS ini, masyarakat Indonesia memiliki kesempatan untuk meraih potensi finansial lebih luas di pasar saham terbesar di dunia hanya dengan berinvestasi mulai dari US$ 0,30 atau Rp 5.000 saja.
Dalam menawarkan produk saham AS, Pluang bermitra dengan PT PG Berjangka yang merupakan pialang berjangka yang terdaftar dan memiliki izin Penyalur Amanat Nasabah ke Bursa Luar Negeri (PALN) dan Peserta Perdagangan Sistem Alternatif (Peserta SPA) dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI).
(hns/hns)