Perusahaan bengkel pesawat anak usaha Garuda Indonesia, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) mencetak keuntungan besar. Pendapatan perusahaan naik 13% secara tahunan.
Direktur Utama GMF Aero Asia Andi Fahrurrozi mengatakan pendapatan yang meningkat terjadi karena bisnis penerbangan telah kembali pulih setelah pandemi. Seiring dengan pulihnya industri penerbangan di Indonesia, banyak maskapai yang meminta pihaknya untuk mempersiapkan armada pesawatnya.
Khususnya, armada-armada yang sempat diparkir tanpa jam terbang alias grounded selama masa pandemi COVID-19. Seperti diketahui, pandemi memang menghantam keras industri penerbangan. Berbagai restriksi dan pembatasan perjalanan membuat frekuensi penerbangan berkurang, alhasil banyak pesawat yang menganggur dan tidak terbang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan bangkitnya penerbangan komersil, Perseroan pun mendapat peningkatan permintaan reaktivasi untuk pesawat-pesawat customer yang berstatus grounded selama pandemi COVID-19 yang menjadi sumber pendapatan yang mendorong capaian kinerja keuangan Perseroan pada tahun 2022," papar Andi dalam keterangannya, Rabu (28/6/2023).
Dalam RUPST tahun buku 2022 yang dilakukan Rabu (28/6), perusahaan mengesahkan Laporan Tahunan tahun buku 2022 dengan membukukan pendapatan usaha sebesar US$ 238,7 juta atau Rp 3,5 triliun (kurs Rp 14.900) naik 13% dari 2021 sebesar US$ 210,6 juta. Dari total pendapatan itu, pihaknya mencatatkan laba bersih US$ 3,6 juta atau Rp 53,6 miliar.
"Capaian ini sejalan dengan strategi perusahaan melakukan diversifikasi usaha pada segmen bisnis yang tidak terdampak pandemi, seperti industri gas turbine engine dan defense industry," ungkap Andi.
Dalam catatan capaian operasional, hingga akhir 2022 Andi mengatakan pihaknya telah menyelesaikan pekerjaan di sektor industri pertahanan dengan melakukan modernisasi untuk satu pesawat C-130H. Pada awal 2023 juga telah masuk pesawat kedua dan ketiga.
Pihaknya juga mulai menjajal untuk terjun ke perawatan mesin turbin gas dengan beberapa kontrak kerja sama dengan PLN, Pertamina, hingga beberapa perusahaan mitra di luar negeri. Pada awal 2023, GMF telah menyelesaikan overhaul generator PT KAI.
"Ini yang membuat utilisasi slot hanggar pada tahun 2022 pun meningkat dari tahun sebelumnya menjadi 160%," pungkas Andi.
Perubahan Pengurus
GMF Aero Asia juga mengubah susunan pengurus perusahaan. Perusahaan mengangkat kembali Rahmat Hanafi sebagai anggota Dewan Komisaris GMF. Kemudian, perusahaan juga mengangkat Dharmadi sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen.
Perusahaan juga mengangkat Abhan sebagai Komisaris Independen dan Irvan Pribadi sebagai Direktur Base Operation. Di kursi komisaris perusahaan menghentikan jabatan Maria Kristi Endah Murni yang kini menjadi Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub sebagai anggota Dewan Komisaris. Di jajaran direksi ada Ananta Widjaja selaku Direktur Business and Base Operation yang diberhentikan tugasnya.
Susunan Komisaris dan Direksi GMF:
Komisaris
Komisaris Utama/Independen: Dharmadi
Komisaris Independen: Ali Gunawan
Komisaris: Rahmat Hanafi
Komisaris Independen: Abhan
Komisaris Independen: Agit Atriantio
Direksi
Direktur Utama: Andi Fahrurrozi
Direktur Keuangan: Salusra Satria
Direktur Human Capital & Corporate Affairs: Pudjo Sarwoko
Direktur Line Operation: Mukhtaris
Direktur Base Operation: Irvan Pribadi