Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) diyakini dalam tren yang positif. Bahkan saham GOTO diprediksi bisa sentuh level Rp 195 per saham.
Proyeksi itu tertuang dalam riset terbaru Mandiri Sekuritas yang menaikkan target harga saham GOTO hingga level Rp 195. Alasannya karena sejumlah langkah strategis yang telah dilakukan GOTO dinilai akan semakin mendekatkan emiten teknologi ini untuk mencapai EBITDA Disesuaikan (Adjusted EBITDA) positif pada kuartal IV-2023.
Dengan asumsi harga saham GOTO saat ini yang berada di rentang Rp 110-115 per saham, potensi penguatan saham ini masih bisa mencapai sekitar 78%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim riset Mandiri Sekuritas memproyeksikan Adjusted EBITDA GOTO akan mencapai level positif Rp69,3 miliar kuartal akhir 2023. Angka tersebut membalikkan posisi GOTO yang masih membukukan Adjusted EBITDA
minus Rp 1,6 triliun di kuartal I-2023.
Proyeksi kinerja positif Mandiri Sekuritas tersebut didasari oleh sejumlah faktor. Di antaranya adalah keberhasilan GOTO dalam menciptakan efisiensi biaya. Di mana biaya pendapatan, biaya promosi dan penjualan, serta beban penjualan umum dan administrasi diperkirakan akan terpangkas hingga sekitar Rp800 miliar.
Faktor lainnya adalah kemampuan pilar bisnis GOTO yaitu On Demand Services, E-Commerce, dan Financial Technology Services dalam mengoptimalkan Gross Transaction Value (GTV) dalam ekosistem ini. "Akan ada tambahan pendapatan dari dari peningkatan dan monetisasi GTV (Gross Transaction Value)," tulis tim riset Mandiri Sekuritas.
Baca juga: Sah! Patrick Walujo Jadi Bos GOTO |
Dalam risetnya Mandiri Sekuritas juga membahas proyeksi bisnis e-commerce GOTO ditengah maraknya akuisisi penjual dan konsumen oleh platform TikTok Shop. Menurut riset ini, TikTok dinilai bukan pesaing langsung Tokopedia.
"GOTO bisa melakukan optimalisasi segmen bisnis on-demand melalui Gojek serta bisnis logistik konvensional. Situasi ini menjadi strategi pembeda dalam mengoptimalkan biaya pengiriman dalam kota dan mendukung kualitas layanan. Penelusuran kami baru-baru ini menegaskan kembali pandangan bahwa TikTok Shop bukan lah pesaing langsung Tokopedia," demikian penjelasan riset Mandiri Sekuritas.
Penilaian tersebut berdasarkan pengecekan langsung di lapangan terhadap seluruh channel pelaku transaksi digital atau disebut 3PL yaitu enabler, agensi streaming, dan e-commerce merchant. Hasilnya risiko TikTok Shop terhadap Tokopedia lebih rendah daripada Shopee mengingat kategori GMV (Gross Merchandise Value) pengguna yang rendah dan tumpang tindih.
Hasil riset CGS CIMB yang dirilis akhir Juni 2023 juga memperkuat temuan Mandiri Sekuritas. Analis CGS CIMB, Ryan Winipta dan Nathania Giovanna Adjie menilai bahwa lanskap persaingan bisnis GOTO tetap sehat di seluruh segmen bisnisnya.
Khusus untuk di segmen bisnis e-commerce, hadirnya persaingan dari TikTok Shop dianggap lebih merugikan bisnis e-commerce Shopee karena fokusnya pada mode dan kecantikan (yang bukan kategori utama Tokopedia).
"Tokopedia relatif lebih kuat pada produk ibu dan bayi, barang-barang konsumen, dan kategori kebutuhan rumah. Singkatnya, menurut kami TikTok Shop dapat berdampak negatif pada Tokopedia, tetapi dengan skala yang lebih kecil dibandingkan dampaknya terhadap Shopee dan Lazada," tulis riset CGS-CIMB.