PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk yang dikenal Cinema XXI bakal melakukan penawaran umum saham perdana (IPO). Masa penawaran awal IPO Cinema XXI akan berlangsung mulai tanggal 10 hingga 14 Juli 2023 dengan rentang harga penawaran saham berkisar Rp 270-288 per saham
Target dana dari penawaran umum perdana saham ini sebanyak-banyaknya sekitar Rp 2,4 triliun. Saham yang ditawarkan sebanyak-banyaknya Rp 8,3 miliar saham baru yang dikeluarkan dari portepel perusahaan, atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Lantas, apa yang membuat saham ini menarik? Direktur Utama PT Indo Premier Sekuritas Moleonoto The mengatakan, Cinema XXI menjadi pemimpin di industri bioskop tanah air. Lebih dari setengah layar bioskop di Indonesia adalah milik Cinema XXI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita lihat industri bioskop tanah air, dari jumlah layarnya aja di akhir 2022 mewakili 58% layar di tanah air," katanya di Jakarta, Jumat (7/7/2023).
Pangsa pasar Cinema XXI juga diklaim mewakili 69% penonton bioskop di Indonesia. Dari sisi lokasi, Cinema XXI berada di titik yang strategis dengan lalu lintas masyarakat yang padat.
Cinema XXI juga memiliki 225 bioskop yang tersebar di 55 kota di Indonesia per 31 Desember 2022. Lokasnya juga menjangkau daerah di pulau Jawa.
Baca juga: Cinema XXI Mau Jual Saham, Bidik Rp 2,4 T! |
"Berada di lokasi strategis yang memiliki traffic pengunjung yang sangat baik. 225 bioskop di berbagai kota, bukan hanya di Jawa, bukan hanya di kota tier 1, tapi tier 2 dan 3," imbuhnya.
Selain menawarkan layanan menonton film dengan audio visual yang berkualitas, bioskop ini juga menawarkan makanan dan minuman ke pengunjung. Hal lain yang dianggap menarik adalah ketersediaan film dalam negeri dan luar negeri.
Teknologi yang dipakai Cinema XXI juga diklaim menggunakan teknologi canggih. Sehingga layanan yang diberikan ke pengunjung berkualitas.
Moleonoto menambahkan, Dari sisi kinerja, operasional perusahaan juga berhasil melewati masa krisis, termasuk krisis ekonomi dan pandemi. Semester 2 2022, kinerja pendapatan Cinema XXI mencapai 64% dari pendapatan di sebelum COVID.
"Terakhir tentu segala sesuatu ini, Cinema XXI di-run individu yang kolektif, punya pengalaman yang sangat panjang dalan industri perbioskopan," pungkasnya.
(das/das)