Cari Tambahan Modal, Holding RS BUMN Bakal IPO

Cari Tambahan Modal, Holding RS BUMN Bakal IPO

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 12 Jul 2023 15:18 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) berbincang dengan Dirut PP Novel Arsyad (kiri) dan Dirut Pertamina Bina Medika IHC Mira Dyah Wahyuni (kanan) saat meninjau progres pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali, Kamis (6/7/2023). Pembangunan kawasan tersebut diharapkan selesai pada akhir 2023 dan beroperasi penuh pada awal tahun 2024. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/Spt.
Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Jakarta -

PT Pertamina Bina Medika sebagai Indonesia Healthcare Corporation (IHC) Holding Rumah Sakit BUMN berencana untuk melakukan penawaran saham perdana di bursa efek (IPO). Rencana IPO menjadi strategi jangka panjang IHC untuk memenuhi kebutuhan modal.

Direktur Utama IHC Mira Dyah Wahyuni mengatakan rencananya IPO akan dilakukan di sekitar tahun 2027 atau 2028. Saat ini pihaknya masih fokus membenahi internal keuangan perusahaan.

"Kita masih harus banyak melakukan transformasi mulai dari digitalisasi standardisasi segala macam. Mungkin untuk IPO di 2027-2028. Utamanya kita harus benahi laporan keuangan berbeda-beda, kontrolnya, tarifnya, sistemnya, bisnis prosesnya ini yang harus dilalui," ungkap Mira ditemui di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu (12/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya juga mulai mencari investor strategis untuk pemenuhan modal dalam jangka pendek. Sudah ada sekitar 3 investor strategis yang sedang didekati IHC.

"Ini kan panjang kita masih bicara lah dengan mereka, ada beberapa sekitar 3 investor masih kita kaji lah ada asing dalam negeri juga," kata Mira.

ADVERTISEMENT

Namun, Mira belum mau terbuka pihak mana saja yang mulai didekati IHC. "Belum bisa disebut ya karena memang belum 'menikah' masih naksir-naksiran," katanya.

Mira sendiri mengatakan setidaknya dalam waktu dekat pihaknya butuh sekitar Rp 3-4 triliun untuk melakukan transformasi sekaligus persiapan IPO.

"Targetnya ya kita hitung-hitung agar bisa biayai kesiapan IPO, transformasi, digitalisasi mungkin sekitar Rp 3-4 triliun gitu ya mungkin," sebut Mira.

Simak juga Video 'Tingkatkan Fasilitas, Dirut BPJS Kesehatan Targetkan Tak Punya Utang ke RS':

[Gambas:Video 20detik]



(hal/rrd)

Hide Ads