Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan pagi ini cerah dengan menguat 50 poin atau 0,81%. IHSG kembali melanjutkan penguatan sejak beberapa hari belakangan.
Dikutip dari data RTI, Senin (17/7/2023), IHSH pagi ini naik 50 poin ke level 6.922 atau 0,81%. IHSG bergerak direntang 6.876-6.928.
Sebanyak 3,3 miliar saham diperdagangkan di awal pembukaan dengan nilai Rp 1 triliun. Sebanyak 273 saham terpantau bergerak naik, 142 saham bergerak turun dan sisanya 225 saham masih stagnan belum bergerak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Jumat. Dow ditutup naik 0.33%, S&P turun 0.10% dan Nasdaq turun 0.18%. Investor menanti release kinerja dari kuartal kedua saham-saham perbankan.
Dari data ekonomi, Sentimen Konsumen di US meningkat pada bulan Juli menjadi 72.6 atau menjadi level tertinggi sejak September 2021 dan jauh di atas konsensus 65.5. Hal ini disebabkan berlanjutnya perlambatan inflasi seiring dengan stabilitas di pasar tenaga kerja.
Penjualan ritel di Indonesia turun 4.5% di bulan Mei dari tumbuh 1.5% di bulan sebelumnya. Ini merupakan penurunan pertama kali sejak Januari 2023 yang disebabkan oleh penurunan konsumsi setelah perayaan Idul Fitri. Secara bulanan, penjualan ritel susut 8.0% di bulan Mei setelah melonjak 12.8% di bulan sebelumnya.
Dari dalam negeri, Pemerintah merilis aturan baru terkait uang asing hasil kegiatan ekspor atau devisa hasil ekspor (DHE). Ketentuan ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023 tentang DHE. Salah satu ketentuan utama yang diatur dalam PP tersebut yaitu eksportir wajib menempatkan DHE SDA paling sedikit 30% dalam kurun waktu minimal tiga bulan ke dalam rekening khusus di dalam negeri.
Ketentuan baru berlaku bagi para eksportir dengan nilai ekspor pada Pemberitahuan Pabean Ekspor (PPE) paling sedikit sebesar USD250.000 atau mata uang lain yang setara dengan nilai tersebut. Adapun komoditas yang dikenakan ketentuan SDA ini yaitu sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, dan perikanan.
Dari mancanegara, harga ekspor di Amerika Serikat (AS) turun 12%YoYpada Juni 2023, ini adalah penurunan dalam 12 bulan terbesar sejak September 1984. Sementara harga Impor di AS turun 6,1%YoYpada Juni 2023, penurunan terbesar sejak Mei 2020. Dari Eropa, defisit neraca dagang di Kawasan Eropa menyempit signifikan menjadi EUR0,3 miliar pada Mei 2023, dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar EUR30,3 miliar.
Defisit neraca yang membaik diakibatkan menyusutnya impor 12,8%YoY, terbesar sejak Januari 2021. Sementara itu, ekspor juga mengalami penurunan 2,3%YoYterutama ke negara Norwegia, Rusia, AS, dan Jepang.
Saksikan Live DetikPagi:
(rrd/rir)