Terungkap! Pendapatan Vale Indonesia Kena Potong Biaya 'Khusus' Manajemen

Terungkap! Pendapatan Vale Indonesia Kena Potong Biaya 'Khusus' Manajemen

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 29 Agu 2023 20:59 WIB
Empat unik kendaraan menumpahkan slag nikel di areal pembuangan milik PT Vale Indonesia Tbk di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7/2023). Smelter PT VALE Indonesia Tbk di Kabupaten Luwu Timur mampu memproduksi kurang lebih 240 ton nikel per hari dan saat ini sedang menggarap tiga proyek besar smelter di tiga lokasi yaitu Sorowako, Bahodopi dan Pomalaa dengan total investasi sekitar Rp134,3 triliun. ANTARA FOTO/jojon/Spt.
Lokasi smelter PT Vale Indonesia Tbk.Foto: ANTARA FOTO/JOJON
Jakarta -

Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengungkapkan ada biaya manajemen yang disetorkan PT Vale Indonesia Tbk kepada Vale Base Metal. Biaya ini diambil dari pendapatan Vale Indonesia.

Di sisi lain, MIND ID yang merupakan salah satu pemegang saham, baru mendapat dividen selama 3 tahun. Terkait divestasi saham Vale Indonesia, Hendi mengatakan, pihaknya ingin memastikan pembagian dividen ini lebih konsisten dan menghilangkan biaya manajemen tersebut.

"Dan kami berketetapan memastikan pembagian dividen yang lebih konsisten dan mengeliminasi adanya management dan technical assistance fee yang timbul dari management agreement dan technical assistance agreement, yang oleh Vale Base Metal diambil langsung dari pendapatan PTVI selama ini. Ini dibayarkan ke Vale Base Metal dari pendapatan, dari topline sedangkan kita dapat dividen baru sekali dalam 3 tahun," terangnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII di Jakarta, Selasa (29/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Legal Director Vale Indonesia, Anggun Kara Nataya buka suara membenarkan adanya biaya tersebut.

"Memang betul disampaikan tadi oleh Pak Hendi bahwa PT Vale saat ini melakukan pembayaran services fee kepada Vale. Namun pembayaran itu tidak ada yang kami tutupi sebagai perusahaan Tbk, pembayaran tersebut senantiasa selalu kami buka di dalam laporan keuangan yang tersedia di publik yang juga senantiasa kami laporkan kepada pemerintah, OJK, Bursa dan kepada publik," paparnya.

ADVERTISEMENT

Dia menerangkan, adapun konteks dari biaya tersebut kaitannya dengan perbantuan sisi teknologi. Dia mengatakan, saat membangun pabrik di tahun 1970, pihaknya memakai teknologi dari Kanada.

"Jadi mungkin sebagai konteks sedikit, itu sebenarnya perbantuan dari sisi teknologi. Jadi pada saat pabrik kami dibangun di sekitar tahun 1970 itu menggunakan teknologi dari Kanada dari Vale. Nah kemudian pada saat itu untuk proses teknologi memang ada perbantuan dari mereka," katanya.

Namun, dia mengatakan, untuk saat ini, biaya yang disetorkan minim. Dia bilang, biaya itu timbul apabila memerlukan bantuan.

"Sekarang itu bisa kami sampaikan sebenarnya kuantitasnya sangat minim dan itu bukan fixed fee hanya apabila kami memerlukan bantuan. Jadi sifatnya sama seperti kita membutuhkan service dari vendor-vendor lainnya. Jadi apabila ada kebutuhan maka kami akan mengisi service request form yang kami kirimkan ke Vale," jelasnya.

Hal ini menjadi perhatian Ketua Komisi VII Sugeng Suparwoto. Adanya biaya tersebut menunjukkan jika Vale Base Metal dan Vale Indonesia tidak menjadi satu kesatuan," ujarnya.

"Kok kesannya lantas Vale tidak inbody gitu ya semacam jadi kaya ada biro jasa sendiri," ungkapnya.

(acd/hns)

Hide Ads