Bakal Terlibat di Bursa Karbon, Begini Peran BUMN Jasa Survei

Bakal Terlibat di Bursa Karbon, Begini Peran BUMN Jasa Survei

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 02 Okt 2023 18:40 WIB
Kredit Karbon
Foto: Luthfy Syahban/detikcom
Jakarta -

BUMN jasa survei, IDSurvey, akan terlibat dalam penyelenggaraan Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon. Adapun salah satu peranannya ialah dalam mengintegrasikan layanan dekarbonisasi dan penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon (NEK).

IDSurvey sendiri bergerak dalam sektor testing, inspection dan certification (TIC), dengan beranggotakan PT BKI (Persero), PT SUCOFINDO dan PT Surveyor Indonesia, yang memiliki pengalaman puluhan tahun. Keterlibatannya ini diperkuat oleh kerja sama yang telah terjalin antara IDSurvey dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) lewat penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) pada bulan Februari lalu.

Direktur Utama IDSurvey Arisudono mengatakan, kerjasama yang dilakukan antara IDSurvey dengan BEI bertujuan untuk mengintegrasikan layanan dekarbonisasi, mempercepat pelaku usaha dalam mendapatkan keekonomian nilai karbon, sekaligus turut mendukung BEI untuk menjadi tuan rumah perdagangan karbon di negeri sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"IDSurvey, memberikan layanan inisiatif dekarbonisasi secara end-to-end, full suite of services, dimulai dari capability building kepada pelanggan mengenai dekarbonisasi dan NEK, pelaksanaan baselining emisi GRK, perancangan rencana aksi mitigasi, project design development dan pelaksanaan proyek inisiatif dekarbonisasi, pelaksanaan verifikasi dan validasi GRK, dan juga rating serta konsultasi pengelolaan ESG," katanya, dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (2/9/2023).

Selain itu, IDSurvey melalui anak usahanya, PT SUCOFINDO, juga menyediakan layanan Lembaga Validikasi dan Verifikasi (LVV) Informasi Gas Rumah Kaca (GRK), dan telah resmi meraih akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN). Layanan ini diharapkan mampu mendukung NEK serta penyelenggaraan ekosistem bursa karbon.

ADVERTISEMENT

Arisudono juga menekankan, pihaknya siap untuk memaksimalkan potensi bursa karbon Indonesia, ditunjang dengan adanya akreditasi yang diraih oleh anak perusahaan IDSurvey di sektor bisnis hijau yaitu PT SUCOFINDO.

"Akreditasi yang diraih adalah sebagai Lembaga Validasi dan Verifikasi (LVV) Informasi Gas Rumah Kaca (GRK) dari Komite Akreditasi Nasional (KAN)," imbuhnya.

Dukungan terhadap penyelenggaraan bursa karbon ini sejalan dengan target Indonesia dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat. Peran bursa karbon sendiri pun sempat disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam momentum peresmian IDXCarbon. Ia juga ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara, termasuk Indonesia.

"Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya," kata Jokowi.

Menurutnya, peresmian bursa karbon merupakan tanda bahwa perdagangan karbon di Indonesia dimulai. Jokowi menilai, langkah ini merupakan kontribusi nyata di Indonesia dalam melawan krisis perubahan iklim.

"Bursa karbon adalah sistem perdagangan karbon atau carbon trading atau jual beli kredit karbon yang dimana penyelenggara bursa tersebut adalah BEI melalui indeks IDXCarbon," ujarnya.

(shc/das)

Hide Ads