Ditanya Keputusan Vale Usai Rapat dengan Jokowi, Menteri ESDM: Hari Jumat

Ditanya Keputusan Vale Usai Rapat dengan Jokowi, Menteri ESDM: Hari Jumat

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 08 Nov 2023 17:11 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif
Foto: Achmad/detikcom
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini melakukan rapat terbatas membahas soal lanjutan divestasi PT Vale Indonesia Tbk. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri ESDM Arifin Tasrif, hingga Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo merapat ke Istana Negara sore ini.

Usai rapat digelar masih belum ada kejelasan dan keputusan pasti soal divestasi PT Vale Indonesia. Ketika ditanya soal hasil rapat, Arifin Tasrif hanya bilang hal ini akan diungkapkan hari Jumat.

"Hari Jumat lah, hari Jumat," kata Arifin kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika dikonfirmasi kembali hasil pembicara di dalam Istana, Arifin cuma bilang belum ada keputusan. Semua masih dalam proses.

"Belum ini, belum apa, di dalam masih berproses," katanya singkat.

ADVERTISEMENT

"Pokoknya mayoritas lah Indonesia," sebutnya lagi.

Kabarnya, untuk mendapatkan perpanjang kontrak tambang, Vale Indonesia diminta untuk melaksanakan relinquishment atau penciutan luasan lahan konsesi. Arifin sendiri menegaskan hal itu tidak ada kesepakatannya.

"Nggak ada (penciutan saham)," sebut Arifin singkat seraya menutup pintu mobilnya.

Sebelumnya, Arifin Tasrif mengatakan, divestasi Vale Indonesia tersendat terkait urusan business to business (B to B). Sebagaimana diketahui, holding pertambangan BUMN, MIND ID berniat mengambil saham tersebut. Di sisi lain, Arifin mengatakan, jika dari sisi sektor mineral dan batu bara (minerba) sudah tidak ada masalah.

"Kemudian terkait Vale ini kan masih tersendatnya masalah B to B business to business, kalau dari sektor minerbanya nggak ada masalah," katanya di Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (3/11/2023) yang lalu.

Menurutnya, progres divestasi Vale ini perlu ditanyakan lebih jauh ke Kementerian BUMN. Kembali, persoalan B to B ini yang masih alot tapi tetap berjalan. Besaran saham yang dilepas pun tergantung dari diskusi tersebut.

Meski begitu, Arifin mengatakan, Vale berjanji tak melepas saham dengan harga mahal.

"Vale sudah bilang dia nggak akan kasih harga yang mahal, nah ini kita pegang janjinya," kata Arifin.

(hal/rrd)

Hide Ads