Cara Beli SBN Ritel ST011 Kemenkeu, Kuponnya 6,5%

Cara Beli SBN Ritel ST011 Kemenkeu, Kuponnya 6,5%

Dike Rani Feirisa - detikFinance
Rabu, 08 Nov 2023 16:04 WIB
BUMN percetakan uang, Perum Peruri dibanjiri pesanan cetak uang dari Bank Indonesia (BI). Pihak Peruri mengaku sangat kewalahan untuk memenuhi pesanan uang dari BI yang mencapai miliaran lembar. Seorang petugas tampak merapihkan tumpukan uang di cash center Bank Negara Indonesia Pusat, kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (21/10/2013). (FOTO: Rachman Haryanto/detikFoto)
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Pemerintah telah menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel terakhir di tahun 2023, yaitu Sukuk Tabungan seri ST011. Penawarannya berlaku dari 6 November hingga 6 Desember 2023.

ST011 hadir dalam dua tipe produk, yakni ST011-T2 dengan tenor dua tahun, imbal hasil (kupon) minimalnya 6,30% per tahun dan ST011-T4 dengan tenor empat tahun, imbal hasil (kupon) minimalnya 6,50% per tahun.

"Apabila dibandingkan dengan SBN Ritel seri-seri sebelumnya, ST011 merupakan SBN Ritel yang diterbitkan dengan imbal hasil tertinggi sepanjang tahun 2023. Selain itu, jika dibandingkan dengan obligasi negara lainnya dengan tenor yang sama, ST011 juga masih lebih unggul," kata Angie Anandita Tjhatra, Head of MarketingBibit.id, dikutip dari keterangan resmi, Rabu (8/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, ST011 memiliki imbal hasil floating with floor, artinya jika suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) naik, imbal hasil ST011 juga akan ikut naik. Sebagai informasi, BI baru saja menaikkan suku bunga pada bulan Oktober 2023 sehingga ST011 yang memiliki imbal hasil floating with floor dapat menjadi pilihan investasi yang menguntungkan apabila BI berencana menaikkan suku bunga ke depannya.

Salah satu tempat untuk melakukan transaksi SBN adalah Bibit. Jika detikers ingin melakukan transaksi SBN di Bibit, detikers dapat mengunduh aplikasinya di Google Playstore maupun AppStore atau membuka situs Bibit, lalu klik "Surat Berharga Negara (SBN)" di homepage aplikasi atau situsnya.

ADVERTISEMENT

Apabila investor telah melakukan pembayaran untuk transaksi SBN, investor akan menerima bukti transaksi berupa Bukti Penerimaan Negara (BPN). Di dalam BPN, terdapat Nomor Tanda Penerimaan Negara (NTPN) yang diterbitkan langsung oleh negara serta menjadi bukti kepemilikan SBN yang dibeli.

Perlu diketahui apabila suku bunga acuan BI turun, imbal hasil ST011 tidak akan turun dan akan tetap di batas imbal hasil minimalnya yaitu, 6,30% per tahun untuk ST011-T2 dan 6,50% per tahun untuk ST011-T4.

Pembelian atau pemesanan minimal untuk ST011-T2 adalah Rp 1 juta dan kelipatan Rp 1 juta dengan nilai maksimal Rp 5 miliar. Sementara itu, Pembelian atau pemesanan minimal untuk ST011-T4 adalah Rp 1 juta dan kelipatan Rp 1 juta dengan nilai maksimal Rp 10 miliar.

Imbal hasil yang dibayarkan setiap bulannya menjadi alasan bahwa ST011-T2 dan ST011-T4 dapat menjadi alternatif pendapatan pasif jangka menengah yang aman dan menarik. ST011 juga dapat dicairkan maksimal 50% setelah satu tahun pada periode early redemption. Sementara itu, investasi ST011-T2 dapat dicairkan maksimal 50% setelah satu tahun, dan ST011-T4 dapat dicairkan maksimal 50% setelah dua tahun.

(fdl/fdl)

Hide Ads