Menteri BUMN Erick Thohir kembali memberikan peringatan terkait divestasi atau pelepasan saham PT Vale Indonesia Tbk. Erick Thohir mengatakan, jika harga saham yang diberikan dalam divestasi ini tidak cocok, maka ia meminta agar lahan tambang Vale Indonesia diciutkan (relinquish). Apalagi, Erick menilai, selama ini Vale Indonesia tidak perform.
"Kan kita sudah ada 34%, tapi masalah valuasi saya bertahan. Ya kembali, kalau angkanya nggak ketemu, di-relinquish aja. Toh ada beberapa yang nggak perform dari Vale," katanya usai menghadiri Perayaan Hari Ibu dan Peluncuran Employee Well-Being Policy, Jakarta, Rabu (13/12/2023) kemarin.
Erick sendiri enggan buka suara mengenai harga saham yang diminta. Menurutnya, jika sama-sama bertahan maka kondisinya akan sulit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya saya bertahan, dia bertahan ya mestinya sulit ya kalau pemerintah, apalagi ini kan aset bangsa kita, aset negara. Jadi bukan sesuatu yang inovasi, ini tinggal ngegali," katanya.
Masalah penciutan lahan ini bukan sekali disinggung Erick. Erick sebelumnya pernah mengatakan, apabila saham Vale tidak diberikan dengan harga murah, ia meminta relinquish atau penciutan lahan tambang.
"(Vale minta harga premium) Nggak bisa, kalau begitu kita akan relinquish sebagian (lahan tambang) punya mereka yang nggak sesuai komitmen," ujar Erick di Kementerian ESDM, Jakarta (21/11).
Untuk diketahui, Heads of Agreements terkait divestasi ini telah diteken antara Direktur Utama PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID), CEO Vale Canada Limited (VCL), Senior Managing Executive Officer Sumitomo Metal Mining Co Ltd (SMM), serta CEO PT Vale Indonesia Tbk (PTVI) di San Fransisco pada Jumat (17/11) waktu setempat.
Adapun penandatangan HoA merupakan langkah awal dalam pemenuhan komitmen divestasi PTVI dalam rangka pemenuhan persyaratan konversi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), mengingat akan berakhirnya masa berlaku Kontrak Karya (KK) PTVI pada akhir 2025. Melalui penandatanganan ini, diharapkan MIND ID akan menjadi pemegang saham terbesar di PTVI dengan kepemilikan 34% dan berperan penting dalam pengelolaan PTVI ke depan.
"Dengan menjadi pemegang saham terbesar PT Vale Indonesia Tbk, MIND ID bersama VCL akan memiliki kontrol bersama yang lebih dalam terkait operasionalisasi perusahaan dan juga dalam pengelolaan dan pengembangan perusahaan ke depannya," ujar Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/11).
Simak juga Video 'Komitmen Erick Thohir Bersih-bersih BUMN di Hari Antikorupsi Sedunia':