Emiten Jalan Tol Grup Salim Mau 'Cabut' dari Pasar Modal, Begini Rencananya

Emiten Jalan Tol Grup Salim Mau 'Cabut' dari Pasar Modal, Begini Rencananya

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 18 Des 2023 15:55 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5% ke level 4.891. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham siang ini.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

PT Nusantara Infrastructure Tbk berencana melakukan perubahan status menjadi perusahaan tertutup atau go private. Perusahaan bakal melaksanakan delisting sukarela dengan melaksanakan penawaran tender offer terhadap saham yang beredar di publik.

Mengutip keterbukaan informasi perusahaan berkode saham META itu di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (18/12/2023), perusahaan berencana membeli kembali saham sebanyak-banyaknya 4.490.444.344 saham atau setara 25,35% saham yang dimiliki secara kumulatif oleh PT Indonesia Infrastructure Finance dan masyarakat dan lainnya.

Pembelian kembali saham itu bakal dilakukan oleh induk usaha PT Metro Pacific Tollways Indonesia (MPTIS). Harga penawaran untuk pembelian saham kembali itu juga sudah dihitung META. Harga itu dihitung dengan formula yang ditetapkan dalam Pasal 79 jo. Pasal 76 POJK No. 3/2021.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harga penawaran tadi ditetapkan lebih tinggi dari harga rata-rata tertinggi perdagangan harian saham META di BEI dalam jangka waktu 90 hari terakhir sebelum pengumuman RUPS untuk perubahan status dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup.

Nah harga penawaran yang disetujui oleh RUPS META untuk go private disetujui senilai Rp 250 per saham. Harga itu merupakan harga premium atau harga yang 34% lebih tinggi dari harga rata-rata harga tertinggi perdagangan harian di BEI dalam jangka waktu 90 hari, sebesar Rp 187 per saham.

ADVERTISEMENT

Beberapa alasan go private juga disampaikan META dalam keterbukaan informasinya. Pertama perusahaan tidak memiliki rencana untuk melakukan penggalangan dana di pasar modal di masa depan, dan kedua kinerja keuangan merugi selama 2023.

Kemudian ketiga perusahaan juga sudah tidak pernah memberikan dividen kepada pemegang saham setelah tahun buku 2018.

Terakhir META menjelaskan perusahaan punya rencana pengembangan di anak usaha sektor jalan tol yang membutuhkan pendanaan besar dan karakteristik usahanya membutuhkan periode yang lama untuk menghasilkan imbal balik investasi. Rencana pengembangan itu kemungkinan dapat menambah jangka waktu lebih panjang lagi untuk dapat memberikan dividen kepada pemegang sahamnya.

(hal/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads