Bos OJK Ungkap Pasar Modal RI Tertinggi Kedua di ASEAN

Bos OJK Ungkap Pasar Modal RI Tertinggi Kedua di ASEAN

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 02 Jan 2024 12:14 WIB
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar (ketiga kanan) dan Kepala Eksekutif Pengawas PEPK OJK Friderica Widyasari Dewi (keempat kiri) menghadiri peluncuran Peta Jalan Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen (PEPK) 2023-2027 di Jakarta, Selasa (12/12/23). Peta Jalan Pengawasan PEPK 2023-2027 bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang terliterasi, terinklusi dan terlindungi, serta menciptakan pelaku usaha jasa keuangan yang berintegritas. ANTARA FOTO/Humas OJK/YU
Foto: ANTARA FOTO/HUMAS OJK
Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengungkap capaian pasar modal Indonesia di tahun 2023. Dari sisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per 29 Desember 2023 ditutup pada level 7.272,8 atau tumbuh 6,16% dibanding tahun sebelumnya.

"Merupakan tingkat tertinggi kedua di ASEAN setelah Vietnam," katanya dalam Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2024 di BEI Jakarta, Selasa (2/1/2024).

Mahendra mengatakan, kapitalisasi pasar menembus Rp 11.674 triliun. Angka ini tumbuh 22,9% dibanding tahun sebelumnya.

Mahendra melanjutkan, hingga 29 Desember 2023 pihaknya telah mengeluarkan persetujuan 222 penawaran umum yang terdiri dari 77 penawaran umum perdana saham, 25 penawaran terbatas, dan 120 penawaran efek bersifat utang/sukuk (EBUS).

"Dengan total nilai Rp 255,21 triliun jauh di atas target Rp 200 triliun 2023," katanya.

Jumlah investor pasar modal yang ditunjukkan melalui single investor identification (SID) juga terus menanjak. Dia menyebut, jumlah SID telah mencapai 12,16 juta atau meningkat 5 kalilipat dalam 4 tahun terakhir.

"Mayoritasnya didominasi oleh investor di bawah 40 tahun yang jumlah kepemilikannya hampir mencapai 80%," katanya. (acd/rrd)


Hide Ads