Macquarie Sebut GTV Tokopedia Bisa Naik Lebih Cepat dari Industri

Macquarie Sebut GTV Tokopedia Bisa Naik Lebih Cepat dari Industri

Alfi Kholisdinuka - detikFinance
Kamis, 29 Feb 2024 12:02 WIB
Paparan Publik Insidental GOTO
Paparan Publik Insidental GOTO (Foto: Dok. Istimewa)
Jakarta -

Riset terbaru sekuritas asal Australia, Macquarie, memproyeksikan nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) Tokopedia akan tumbuh lebih cepat dari pertumbuhan industri yang sebelumnya diproyeksikan oleh The e-Conomy SEA 2023 Google, Temasek, dan Bain & Company.

Analis Macquarie Ari Jahja mengatakan tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (compounded annual growth rate/CAGR) bisnis Tokopedia yang akan lebih tinggi dari estimasi ini seiring dengan sokongan kemitraan baru dengan TikTok.

"Kami berasumsi CAGR GTV Tokopedia menjadi 15,5% dalam jangka panjang, lebih cepat dari perkiraan Google, Temasek, Bain sebesar 13,5% pada 2022-2030," tulis Ari Jahja, dalam risetnya per (27/2/2024), dikutip Kamis (29/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai perbandingan, berdasarkan data resmi GoTo, sepanjang 9 bulan tahun lalu atau per September 2023, GTV bisnis ecommerce melalui Tokopedia turun 9% menjadi Rp 183,52 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 202,36 triliun.

Penurunan GTV Tokopedia ini juga terjadi secara kuartalan sebesar 11% menjadi Rp 62,03 triliun di Q3-2023, dari Rp 69,88 triliun di Q3-2022.

ADVERTISEMENT

Sementara GTV lini bisnis on-demand service (ODS) Goto melalui Gojek mencapai Rp 40,38 triliun, turun 8% dari periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 44,13 triliun, sedangkan. GTV fintech GoTo melalui bisnis GoTo Financial (GTF) naik 6% menjadi Rp 276,52 triliun per September 2023 dari Rp 261,87 triliun di September 2022.

Menurut Ari, neraca TikTok yang kuat akan mendukung peningkatan belanja pemasaran Tokopedia. Dengan demikian, entitas yang diperbesar ini, akan dapat memiliki kanal teratas yang signifikan dari sisi media sosial, dengan pengalaman dari sisi merchant (penjual) yang kuat di tengah beragam kategori yang saling melengkapi dan pengalaman pengguna yang lebih baik.

"Tokopedia juga akan segera memanfaatkan peluang perdagangan langsung tanpa biaya. Dan yang terpenting, Bytedance, akan memberikan dukungan finansial yang kuat kepada entitas Tokopedia yang semakin besar ini," jelas Ari.

Mengacu beberapa sumber eksekutif yang dikutip Financial Times, induk TikTok, Bytedance, memiliki kas tunai menembus US$ 51 miliar atau setara dengan Rp 791 triliun (kurs Rp 15.500/US$) di neracanya. Selain itu, ada US$ 7 miliar atau sekitar Rp 109 triliun di antaranya dibatasi dan tidak tersedia untuk penggunaan bisnis secara langsung.

Halaman Selanjutnya: Target Harga Saham GOTO

Dengan analisis ini, Ari menaikkan target harga saham GOTO dari Rp 74 menjadi Rp 80/saham. Ari juga memproyeksikan pendapatan GOTO tahun ini secara full year bisa mencapai Rp 10,71 triliun dan tahun 2025 sebesar Rp 11,52 triliun.

Dari sisi kinerja 9 bulan atau per September 2023, pendapatan bersih Grup GoTo bahkan mampui naik 32% per September 2023 menjadi Rp 10,51 triliun dari September 2022 sebesar Rp 7,97 triliun, di mana rugi bersih mampu dipangkas hingga 54% menjadi rugi Rp 9,59 triliun dari rugi Rp 20,91 triliun.

MacquarieFoto: Dok, Macquarie

Ari menilai GOTO berada pada jalur yang tepat untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada akhir tahun 2024 dan seterusnya.

"Kami melihat tingkat persaingan yang stabil untuk lini bisnis on-demand service di mana lini ini membukukan kinerja positif EBITDA disesuaikan pada Q4-23. EBITDA disesuaikan ini termasuk biaya perusahaan," lanjut Ari.

Selain itu, dukungan kuat TikTok ini juga akan mendorong entitas baru, Tokopedia Shop, berpotensi menjadi pemimpin pasar. Apalagi TikTok sangat melengkapi bisnis Tokopedia, mengingat pengguna TikTok secara bulanan (MAU, monthly active user) )mencapai 125 juta, dengan 67 juta adalah pengguna kelas menengah.

Di sisi lain, katanya, Tokopedia kini menghadapi dinamika pasar yang penuh tantangan di tengah penurunan GTV secara tahunan sebesar 10% dan penurunan penjualan barang fisik sebesar 19% secara tahunan lantaran pangsa pasarnya turun 5 basis poin menjadi 23%.

Tokopedia baru akan fokus pada barang fisik dibandingkan barang digital (termasuk pembelian pulsa dan lainnya) dengan harga lebih rendah. Sebelumnya, barang digital berkontribusi sebesar 30% terhadap GMV Tokopedia. "[Apalagi] untuk melawan kenaikan pangsa pasar TikTok Shop hingga 11% pada 9 bulan 2023, Shopee bereaksi agresif untuk melawan TikTok Shop dan Tokopedia pun terkena dampaknya."

Ari juga mengatakan GOTO akan menerima aliran pendapatan berkelanjutan dari Tokopedia, sehingga skala dan pertumbuhannya yang akan berkontribusi langsung terhadap EBITDA yang disesuaikan positif di 2024.



Simak Video "Bos GOTO Beberkan Progres Integrasi Tokopedia dan TikTok"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads