Efisiensi Perusahaan, GoTo Pangkas Beban Pemasaran-Operasional 50% Lebih

Dea Duta Aulia - detikFinance
Rabu, 20 Mar 2024 09:50 WIB
Foto: GoTo
Jakarta -

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memangkas sejumlah beban operasional dan keuangan di sepanjang tahun lalu. Pemangkasan termasuk mengurangi beban penjualan dan pemasaran serta beban operasional dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year on year).

Mengacu laporan keuangan GOTO di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dirilis Selasa (19/3), beban pokok pendapatan turun 7,1% menjadi Rp 5,09 dari tahun 2022 sebesar Rp 5,48 triliun. Selanjutnya, beban penjualan dan pemasaran turun signifikan hingga 54,35% menjadi Rp 6,43 triliun dari tahun sebelumnya Rp 14,09 triliun.

"Berikutnya beban umum dan administrasi juga dipangkas hingga 56% menjadi Rp 5,65 triliun dari tahun sebelumnya Rp 12,71 triliun, lalu beban pengembangan produk juga susut 24% menjadi Rp 3,52 triliun dari sebelumnya Rp 4,64 triliun," kata Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo dalam keterangan tertulis, Rabu (20/3/2024).

Dia menjelaskan lainnya yakni beban penyusutan dan amortisasi juga berkurang 8,2% menjadi Rp 2,67 triliun dari sebelumnya Rp 2,91 triliun dan beban operasional dan pendukung turun 8% menjadi Rp 1,71 triliun dari sebelumnya Rp 1,85 triliun. Dengan demikian, total beban operasional (biaya dan beban) merosot 40% menjadi Rp 25,06 triliun, dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp 41,68 triliun.

"Pemangkasan beban dan biaya, ditambah dengan kenaikan pendapatan bersih sebesar 30% menjadi Rp 14,79 triliun di 2023 dari Rp 11,35 triliun di 2022 membuat GOTO mampu menekan rugi operasional tahun lalu sebesar 66,11% menjadi rugi usaha Rp 10,28 triliun, dari tahun sebelumnya rugi usaha Rp 30,33 triliun," tuturnya.

"Selain itu, perseroan untuk pertama kalinya mencatatkan EBITDA yang disesuaikan positif di kuartal 4-2023 sebesar Rp 77 miliar dari dari periode yang sama tahun 2022 yang rugi EBITDA disesuaikan hingga Rp 3,14 triliun," sambungnya.

Dia menjelaskan GoTo telah meletakkan landasan operasional yang kuat dengan tercapainya EBITDA yang disesuaikan positif pada Q4-2023 dan terjalinnya kemitraan strategis dengan TikTok pada bisnis e-commerce. Dia mengatakan kemitraan dengan TikTok ini akan berdampak luas kepada bisnis-bisnis Financial Technology dan On-Demand Services (ODS).

"Ke depannya, fokus Perseroan adalah untuk memperkuat landasan ini agar dapat mendorong pertumbuhan yang lebih cepat, dan profitabel," ujar Patrick.

Sementara itu, Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo menjelaskan terkait penurunan beban. Dia mengatakan penurunan beban insentif secara Grup GoTo pada Q4-2023 turut menjadi 33% dibanding periode yang sama tahun lalu. Hal itu berkontribusi pada penurunan 38% untuk full year 2023.

"Sedangkan biaya kas operasional rutin (cash recurring fixed costs) pada Q4-2023 juga turun 39% dari periode yang sama tahun sebelumnya, dan setahun penuh turun 19% sehingga berdampak pada perbaikan pada rugi EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp 12,3 triliun," jelasnya.

Dia mengatakan GoTo mempertahankan posisi kas dan posisi keuangan yang solid dengan kas, setara kas, dan deposito jangka pendek senilai Rp 27,4 triliun pada akhir Desember 2023.

"Perseroan berharap dapat mencapai EBITDA yang disesuaikan impas secara Grup untuk keseluruhan tahun 2024, dan secara bersamaan menginvestasikan kembali keuntungan kepada kegiatan bisnis perseroan secara berkelanjutan, seiring upaya menuju pertumbuhan top line," tutup Jacky.




(akd/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork