Arus modal cukup deras keluar pada April 2024 ini. Hal tersebut terjadi karena Bank Sentral Amerika Serikat (AS) cenderung mempertahankan suku bunga acuannya berdasarkan pernyataan yang telah disampaikan.
Arus modal yang keluar dari pasar saham sebesar Rp 13,08 triliun (mtd). Sementara, arus modal yang keluar dari surat berharga negara (SBN) Rp 16,65 triliun (mtd) total Rp 29,63 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, arus modal keluar ini terjadi karena pernyataan dari Bank Sentral AS yang cenderung mempertahankan suku bunga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan capital outflow surat berharga dan untuk April ini surat berharga dan capital market, karena 2 minggu terakhir ini terjadi cukup perubahan, akibat statement dan posisi Federal Reserve yang menggambarkan bahwa mereka cenderung mempertahankan suku bunga," katanya dalam Konferensi Pers APBN Kita, di Jakarta, Jumat (26/4/2024).
Sri Mulyani juga mengatakan, kondisi itu mempengaruhi harga saham, nilai tukar, hingga imbal hasil surat berharga negara.
"Ini tentu mempengaruhi mulai dari harga saham, nilai tukar dan surat berharga negara dari sisi yield kita," katanya.
(acd/rrd)